kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar Australia kehilangan stamina


Kamis, 30 Mei 2013 / 07:13 WIB
Dollar Australia kehilangan stamina
ILUSTRASI. Film Interstellar, salah satu filim yang membuat penontonnya berpikir dengan plot yang kompleks.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Nilai tukar dollar Australia tertekan terhadap sejumlah mata uang dunia. Data ekonomi Australia yang negatif memicu kekhawatiran pasar akan prospek pemulihan ekonomi negara tersebut. Inilah yang menjadi penyebab aussie, sebutan dollar Australia, melemah.

Pasangan EUR/AUD, Rabu (29/5) pukul 17.00 WIB, menguat 0,73% menjadi 1,34672 dibanding sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD turun 0,45% menjadi 9.572 dan pasangan AUD/JPY melemah 1,00% menjadi 97,438.   

Rilis terbaru mengenai data pekerjaan konstruksi di Australia pada kuartal I 2013 yang negatif membuat dollar Australia tidak bertenaga. Selain itu, pemangkasan proyeksi pertumbuhan China oleh Dana Moneter Internasional (IMF) di tahun ini dari 8% menjadi 7,75% juga menambah tekanan bagi valas ini. Maklum, China merupakan mitra dagang utama Australia untuk komoditas tambang.   

Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures, mengatakan, tekanan lain juga datang dari efek jangka panjang pemangkasan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin yang dilakukan oleh Bank Sentral Australia (RBA) pada awal Mei lalu. "Namun, dollar Australia masih bisa berhadap dari rilis data perizinan pembangunan properti yang kemungkinan akan positif. Ini bisa menopang pergerakan Aussie," ujar Suluh.  

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, di lain sisi, mata uang utama lainnya seperti dollar AS mendapat penopang dari data ekonomi negara itu yang positif. Indeks keyakinan konsumen di AS pada bulan Mei mencapai 76,2 atau posisi tertinggi sejak Februari 2008.

Dollar AS juga terangkat oleh rilis indeks Standard&Poor's/Case-Shiller yang menunjukkan, harga rumah di 20 kota besar di AS dalam setahun yang berakhir Maret 2013 naik sebesar 10,9%. "Adapun mata uang euro terangkat data ekonomi di Eropa," kata Tonny Mariano, analis Harvest International Futures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×