Reporter: Dina Farisah | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama. Pelaku pasar melakukan aksi ambil untung sebelum pengumuman data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) tadi malam. Walhasil dollar AS pun tertekan.
Hingga Selasa (6/5), pukul 18.00 WIB, pasangan GBP/USD naik 0,54% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 1,6957. Pasangan EUR/USD juga naik 0,3% menjadi 1,3928. Sementara, pasangan AUD/USD naik 0,39% menjadi 0,9310.
Neraca perdagangan AS di April 2014 diprediksi defisit US$ 40,1 miliar. Defisit ini lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 42,3 miliar. Apabila defisit neraca perdagangan AS lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya, dollar AS bisa berbalik menguat.
Menurut Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures, pasangan GBP/USD menguat karena indeks sektor jasa Inggris lebih tinggi dari estimasi, yakni di 58,7 dari prediksi sebesar 57,9. "Data Inggris dan serangkaian data Eropa yang positif turut menenggelamkan dollar AS," ujar dia.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures bilang, pasangan EUR/USD diuntungkan positifnya rilis data PMI sektor jasa Spanyol. Per April 2014, data tersebut meningkat menjadi 56,5, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 54,0. Selain itu, data penjualan ritel Eropa yang membaik juga meguatkan EUR.
Sementara, pasangan AUD/USD menguat lantaran Bank Sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunga di 2,5%. Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures bilang, RBA cukup optimistis memandang kondisi ekonomi Australia menuju perbaikan. Tapi, pasca rilis neraca dagang AS, AUD/USD bisa berbalik arah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News