kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar AS terjepit, tembaga melejit


Jumat, 08 April 2016 / 07:05 WIB
Dollar AS terjepit, tembaga melejit


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pulihnya harga komoditas turut mendorong kenaikan harga tembaga. Pendukung utama kenaikan harga tersebut adalah koreksi atas nilai tukar dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Kamis (7/4), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,20% menjadi US$ 4.881 per metrik ton. Malahan, dalam sepekan terakhir harga tembaga melesat 0,70%.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, ini sejalan dengan kenaikan harga komoditas lain, terutama rebound harga minyak mentah dunia. Ini terjadi pasca rilis FOMC Minutes yang menegaskan sikap hati-hati The Fed dalam menaikkan suku bunga. Imbasnya, indeks USD hingga pukul 14.30 WIB tergores 0,08% ke level 94,35.

"Selain itu data PMI Jasa Caixin China juga positif, yang bisa ikut mendongkrak permintaan tembaga," tutur Ibrahim.

Belum lagi penyusutan stok tembaga, baik di London Metal Exchange dan Shanghai Futures Exchange. Menurut laporan Bloomberg, cadangan tembaga di LME turun ke level terendah sejak Agustus 2014 menjadi 141.425 ton pada 5 April 2016.

Di SFE cadangan turun dalam dua pekan beruntun dan bertengger di posisi 368.725 ton per 31 Maret 2016 lalu. "Meski ini terjadi, bukan berarti pasokan tembaga lantas mengering," tambah Ibrahim.

Dalam laporan Zhou Zhang, Analis Bloomberg Intelligence, produksi tembaga global per Januari 2016 naik 7,3% jadi 2 juta ton. Pendorongnya, kenaikan produksi di Tiongkok sebesar 17%.

Kenaikan di akhir pekan bisa semakin terbuka jika pidato Janet Yellen, Gubernur The Fed tidak banyak berubah dibanding pidato sebelumnya. "Kenaikan ini terbatas, bisa bertahan hingga akhir pekan tapi tidak mengubah tren yang masih bearish," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, saat ini harga tembaga bergerak dalam rentang yang sempit, setelah di awal pekan kemarin sempat mengalami penurunan tajam dalam tujuh hari beruntun. "Ada dukungan positif dari pasokan yang menyusut dan koreksi USD menjadi ada ruang rebound untuk sementara waktu," jelasnya.

Teknikal juga menunjukkan hal sama. Indikator moving average dan bollinger band bergerak di 40% di atas bollinger bawah yang masih mengindikasikan koreksi. Garis moving average convergence divergence (MACD) juga 60% negatif berpola downtrend.

Hanya saja relative strength index (RSI) dan stochastic yang keduanya 70% positif masih akan mampu menarik harga naik. Untuk itu Ibrahim menebak Jumat (8/4) harga akan bergerak di kisaran US$ 4.850- US$ 4.910 per metrik ton dan sepekan US$ 4.720-US$ 5.100 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×