Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
HONG KONG. Dollar AS merosot hari ini (12/1) setelah data upah di Negeri Paman Sam yang lebih buruk ketimbang perkiraan pasar. Data tersebutĀ memburamkan rencana AS untuk menaikkan bunga.
Greenback merosot terhadap mayoritas valuta tandingannya pada pukul 14:14 waktu Hong Kong.
Dollar Australia melaju 0,5%, sedangkan euro menguat 0,2% terhadap dollar AS. Dollar juga melemah 0,3% terhadap yen ke level USD/JPY 118,17.
Bloomberg Dollar Spot Index merosot untuk hari kedua, kehilangan 0,2% menjadi 1.138,57. Indeks ini memperlihatkan kondisi dollar AS terhadap sepuluh valas utama dunia.
AS mengumumkan, pendapatan perjam tenaga kerja berada di level terendah sejak tahun 2006. Ditambah dengan tren penurunan harga minyak, AS kemungkinan tertatih-tatif mencapai target inflasi.
Inflasi tahunan AS hanya naik 0,7% pada bulan Desember. Ini merupakan level terendah sejak tahun 2009.
"Perang antara deflasi dan ekspektasi kenaikan bunga untuk pertama kalinya ini, kemungkinan menyulut fluktuasi intens di pasar," kata Nader Naeimi, Kepala untuk Alokasi Aset Dinamis di AMP Capital Investors, Sidney pada Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News