Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat terbatas terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Aksi tunggu pelaku pasar atas data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III 2013 telah membuat mata uang yang kerap disebut the greenback terangkat tipis.
Di pasar spot, Kamis (7/11) pukul 19.20 WIB, pasangan USD/JPY menguat tipis 0,03% ke 98,69 dibandingkan sehari sebelumnya. Begitu juga, pasangan mata uang AUD/USD turun 0,32% menjadi 0,9493, dan pasangan EUR/USD turun 0,01% ke level 1,3511.
Para pelaku pasar berspekulasi bahwa data ekonomi Amerika Serikat akan memburuk. Akibatnya, potensi pengurangan stimulus di negeri Paman Sam tersebut belum akan terwujud dalam waktu dekat.
Data ekonomi AS yang dirilis, tadi malam, antara lain data tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan data klaim tunjangan pengangguran. Pelaku pasar memproyeksikan, tingkat PDB AS akan melemah akibat pemerintahan AS sempat berhenti beroperasi di bulan lalu. Sedangkan, data klaim pengangguran diperkirakan akan meningkat.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan mengumumkan kelanjutan kebijakan moneter mereka. Pelaku pasar berharap tidak ada pemangkasan suku bunga.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures bilang, EUR/USD melamah lantaran ada kecemasan pelaku pasar atas kemungkinan bakal ada pemangkasan suku bunga acuan ECB. “Kondisi tersebut terjadi setelah beberapa data terbaru ekonomi Eropa termasuk Jerman yang positif,” kata dia
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, sejatinya pergerakan dollar AS cenderung mendatar terhadap semua mata uang, termasuk terhadap yen Jepang. Ini akibat dari aksi tunggu terhadap sejumlah data dan kegiatan ekonomi penting AS.
Sedangkan, menurut Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures, penguatan dollar AS atas dollar Australia lebih karena sentimen negatif atas data tingkat pengangguran Negeri Kanguru yang masih tinggi.
Selain, itu, kekhawatiran pasar bahwa sejumlah data ekonomi penting dari China akan memburuk, juga membuat dollar Australia melemah. Asal tahu saja, China merupakan mitra dagang utama Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News