Reporter: Agus Triyono, Sunarti Agustina | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Di pasar spot Senin (12/8), pasangan USD/IDR ditutup menguat 0,25% menjadi 10.293. Kurs tengah dollar Amerika Serikat (AS) di Bank Indonesia (BI) justru melemah tipis 0,009% menjadi 10.287 dibanding hari sebelumnya.
Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah mendapatkan banyak tekanan dari dalam negeri. Tekanan pertama datang dari tingginya angka inflasi Juli yang dirilis beberapa waktu lalu. Tekanan lain, juga datang dari masih bengkaknya defisit neraca perdagangan Indonesia, derasnya aliran modal keluar dari pasar saham dan melambatnya kinerja ekonomi Indonesia. Dari sisi global, membaiknya data pengangguran AS menguatkan pergerakan dollar AS.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah juga mendapatkan tekanan dari aksi tunggu yang dilakukan oleh pasar terhadap rapat dewan gubernur BI, Kamis (15/8) mendatang. Adanya ekspektasi membaiknya data penjualan ritel dan inflasi AS yang dirilis besok, menguatkan dollar AS.
Renny dan Ariston memperkirakan, hari ini rupiah akan kembali bergerak lunglai. Minimnya sentimen positif bagi rupiah dan besarnya kekhawatiran pasar terhadap kinerja ekonomi dalam negeri akan membuat rupiah sulit menguat.
Reny memperkirakan hari ini rupiah akan melemah di kisaran 10.250–10.330. Ariston memprediksi, hari ini rupiah akan melemah pada kisaran 10.230–10.330.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News