Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Harga perak berjangka menguat dalam tiga hari belakangan ini. Dollar Amerika Serikat (AS) yang melemah mendorong permintaan logam mulia ini ke level tertinggi dalam sepekan.
Di Bursa Comex sampai dengan Selasa (10/12) pukul 15.30 WIB, harga perak untuk kontrak pengiriman Maret 2014 nanti menguat 1,31% menjadi US$ 19,96 per ons troi. Sementara, pergerakan dollar AS pada sesi perdagangan, kemarin, cenderung bergerak lesu. Pasangan EUR/USD, ambil contoh, naik 0,13% ke posisi 1,3753 yang merupakan level tertinggi sejak 30 Oktober 2013.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, melemahnya dollar AS sebenarnya berbanding terbalik dengan data penciptaan lapangan kerja dan pengangguran AS. Akhir pekan lalu, rilis kedua data ekonomi tersebut cukup bagus dan telah memberikan katalis yang cukup positif bagi harga sejumlah logam mulia, termasuk perak.
Secara teknikal, Ariston bilang, harga perak masih punya potensi menguat sampai sepekan ke depan. Potensi ini bisa dilihat dari stochastic yang sudah mulai keluar dari area jenuh jual dan cenderung bergerak naik. Namun, moving average convergence divergence (MACD) di area -0,9 sedikit memberikan ganjalan bagi harga perak untuk naik. Relative strength index (RSI) cenderung turun dan harga di bawah moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200.
Ariston memperkirakan, sepekan ke depan, harga perak akan bergerak di US$ 19,50-US$ 20,50 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News