Reporter: Cindy Silviana Sukma, Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Walau dalam keadaan tertekan, dollar Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan kekuatannya terhadap beberapa mata uang utama.
Menguatnya dollar AS terhadap mata uang lain dipengaruhi pelemahan dari sisi mata uang pasangannya. Kebuntuan atas kesepakatan anggaran dan penutupan pemerintah federal AS masih menjadi isu utama yang menekan greenback.
Jumat (4/10), pasangan EUR/USD melemah 0,45% menjadi 1,3558 dibandingkan hari sebelumnya. Pasangan USD/JPY menguat 0,22% menjadi 97,48. Tapi, pairing AUD/USD menguat 0,44% menjadi 0,9435.
Indeks dollar AS diperdagangkan hampir menyentuh level terendah sejak Februari 2013 karena kebuntuan pembahasan anggaran AS, yang menyebabkan penghentian operasional pemerintahan AS. Data ketenagakerjaan AS tak dapat dirilis oleh akibat penghentian sebagian operasional pemerintah.
Meski greenback melemah terhadap 10 mata uang utama dunia, dollar AS masih dapat mengungguli euro. Tonny Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, jatuhnya euro disebabkan menurunnya indeks harga produsen di Jerman sebesar 0,1% pada Agustus 2013, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi naik 0,1%.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan USD/JPY kemungkinan tidak akan bertahan lama. Perkiraan tersebut dibuat setelah akhir pekan lalu Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter. Keputusan ini mengecewakan pasar sehingga membuat yen kemungkinan besar masih akan menguat. "Masalah pagu utang AS yang sampai saat ini belum jelas juga akan menekan pergerakan dollar AS," katanya.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures mengatakan, pasangan AUD/USD menguat, karena rilis data ketenagakerjaan dan pengangguran AS yang tertunda. "Data ini berpengaruh penting bagi dollar AS. Penundaan ini bisa jadi karena datanya jelek dan membuat dollar AS tertekan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News