Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kekhawatiran global karena virus corona, EUR/AUD masih menguat. Melansir Bloomberg, Selasa (11/2), pukul 18.41 WIB, pairing EUR/AUD turun 0,28% ke 1,6272. Ini menunjukkan bahwa dolar Australia menguat terhadap euro.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memprediksi, aset berisiko seperti mata uang dolar Australia tengah dibayang-bayangi kekhawatiran virus corona karena keterkaitan erat hubungan dagang Australia dan China. “Australia merupakan mitra dagang terbesar China, ketika ada berita negatif mengenai China AUD akan terkena imbasnya. Namun, terhadap euro, dolar aussie mampu menguat karena sentiment Eropa lebih bearish ketimbang dolar Australia,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2).
Data ekonomi benua biru memang tidak menunjukkan kinerja positif. Bahkan, data ekonomi negara-negara Eropa menjadi penyebab turunnya kurs euro dalam beberapa hari terakhir.
Pekan lalu, output industri Jerman turun 3,5% pada Desember. Padahal pasar berharap penurunan industri Jerman hanya sebesar 0,3%. Penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar sejak resesi pada tahun 2009.
Kemudian, Indeks Kepercayaan Investor Sentix turun menjadi 5,2 pada Februari ini lebih rendah dari perkiraan yakni 5,9. Di bulan Januari Indeks Kepercayaan Investor Sentix berada di angka 7,6. Indeks ini menjadi tolok ukur prospek relatif ekonomi enam bulan mendatang di Zona Euro.
Ditambah, Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde menyampaikan pidato dengan nuansa pesimistis. Menurut Lagarde, krisis satu dekade belakangan ini telah menyisakan sedikit ruang bagi bank sentral saat menghadapi ketidakpastian baru seperti wabah virus corona. Alhasil, euro masih akan terus tertekan. “Untuk itu, euro kemungkinan masih akan melemah terhadap dolar Australia,” terang Alwi.
Alwi menambahkan, dari segi teknikal, EUR/AUD telah bergerak di bawah moving average (MA) 10, menunjukkan tren jangka pendek bearish. Namun untuk jangka menengah masih bullish karena bergerak di atas MA 55. Indikator RSI di bawah 50, menunjukkan seller dominan. Indikator stochastic juga menunjukkan bearish cross over. Sementara MACD, meski masih positif, namun mulai menunjukkan penurunan ke arah garis 0.
Alwi memasang rekomendasi sell on strength dengan level support 1,6086 - 1,5973 - 1,5713 dan level resistance 1,6361 - 1,6593 - 1,6951.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News