Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ada baiknya para investor melirik mata uang dolar Australia (AU$) dan dolar New Zealand. Dua mata uang itu belakangan ini semakin kuat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), bahkan kini mencatat rekor penguatan tertinggi setahun terakhir.
Berdasarkan data perdagangan Bloomberg pukul 17.00 WIB kemarin, dolar Australia menembus US$ 0,8554 per AU$, level tertinggi setahun terakhir. Posisi ini menguat 1,36% ketimbang sepekan sebelumnya yang berada di posisi US$ 0,8439 per AU$.
Mata uang Kiwi juga kian perkasa. Kemarin, Kiwi menembus level tertinggi di US$ 0,6927 per dolar New Zealand, naik 1,98% dari pekan sebelumnya di posisi US$ 0,6851 per dolar New Zealand.
Head of Consumer Banking & Dealer Wealth Management Standard Chartered Bank Wang Wardhana menilai, penguatan dolar Australia lebih cepat dari perkiraan. Sebab, fundamental ekonomi Australia cukup bagus.
Sebelumnya Wang memprediksi dolar Australia akan menembus level US$ 0,85 per AU$ pada akhir tahun nanti. "Kenaikan harga emas membuat dolar Australia semakin menguat," ucap Wang.
Analis Harumdana Berjangka Andri Zakarias Siregar menambahkan, penguatan dolar Aussie dan Kiwi juga terimbas penurunan dolar AS secara global. "Dolar tertekan kabar defisit anggaran AS yang makin besar," ucapnya.
Kenaikan mata uang dolar Australia ini, kata Andri, menyeret mata uang dolar New Zealand. Sebab, New Zealand juga merupakan negara yang berbasis komoditas.
Wang menambahkan, kenaikan mata uang dolar New Zealand juga terpicu kebijakan bank sentral mereka yang menahan suku bunga di level 2,5%. "Sebelumnya ada ekspektasi bank sentral akan menurunkan suku bunga sekali lagi, ternyata tidak terbukti," katanya.
Dalam jangka pendek, Wang meramal, dolar Australia berpeluang naik ke level US$ 0,8630 per AU$. Sedangkan dolar New Zealand berpeluang naik ke level US$ 0,7040 per dolar New Zealand.
Sementara Andri memprediksi, sampai akhir tahun dolar Australia berpeluang ke level US$ 0,92 per AU$, dan dolar New Zeland berpeluang menembus level US$ 0,80 per dolar New Zeland. Andri berpendapat, sekarang adalah waktu menjual kedua mata uang itu untuk merealisasikan untung. "Baru Oktober sampai Desember nanti investor kembali beli," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













