kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

DJPU melampaui target lelang kuartal III


Rabu, 25 September 2013 / 08:50 WIB
DJPU melampaui target lelang kuartal III
Promo McD happy hour mulai bulan Mei-Juli 2022 untuk diskon Rp 25.000 dengan pembelian melalui McDelivery!.


Reporter: Wahyu Satriani, Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan menyelesaikan lelang surat berharga negara (SBN) kuartal ketiga, Selasa (24/9). Pada lelang terakhir kuartal ketiga ini, permintaan dari investor mencapai Rp 25,78 triliun. Meski permintaan tebal, DJPU hanya memenangkan Rp 12 triliun. Angka ini melebihi target indikatif Rp 8 triliun.

Pemerintah mendapat total Rp 77,76 triliun dana segar lewat lelang sepanjang kuartal ketiga. Angka ini melebihi target awal Rp 72,90 triliun. Secara total, DJPU meraup dana Rp 179,18 triliun dana baru dari lelang sepanjang sembilan bulan pertama 2013.

Analis NC Securities, I Made Adi Saputra mengatakan, pemerintah masih harus mencapai target penerbitan SBN sebesar Rp 20 triliun-Rp 30 triliun setiap bulannya hingga akhir tahun. Oleh karena itu, pemerintah memanfaatkan ramainya peminat SUN dengan menyerap optimal.

Penyerapan di atas target indikatif ini menandakan, pemerintah butuh dana. "Berdasarkan bids yang masuk, investor perbankan dan asing masih mendominasi di seri SPN. Tampaknya investor masih menimbang risiko," ungkap Made, Selasa (24/9).

Dalam empat lelang SBN terakhir, pemerintah memenangkan Rp 12 triliun permintaan dari investor meski dibayang-bayangi imbal hasil tinggi. Dalam empat kali lelang itu pula, permintaan investor mencapai lebih dari Rp 23 triliun. "Minat investor untuk membeli obligasi masih cukup besar pascaberlanjutnya stimulus The Fed," ujar analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Fakhrul Aufa.

Tingginya total permintaan juga dipengaruhi oleh pasokan SUN yang semakin tipis. Di sisa tahun ini pemerintah tinggal menyerap dana Rp 65,5 triliun untuk memenuhi target penerbitan SBN 2013. Dari total kebutuhan tersebut, Fakhrul memperkirakan, hanya sekitar Rp 40 triliun akan dipenuhi dari lelang reguler.

Sisanya sekitar Rp 20 triliun bakal dipenuhi dari penerbitan obligasi ritel Indonesia dan Rp 5,5 triliun dari penerbitan SUN valas domestik. "Selain itu, permintaan yield oleh investor masih sesuai pasar dengan spread sekitar 11 basis poin sehingga pemerintah menyerap lebih besar dari target," tutur Fakhrul.

Ariawan, analis obligasi Sucorinvest Central Gani mengatakan, suksesnya lelang kali ini akan mengurangi tekanan pasokan SBN di dalam negeri. "Beban penerbitan melalui lelang akan berkurang. Jadi hal ini seharusnya akan menjadi sentimen positif terhadap pasar surat utang Indonesia," ujar Ariawan.

Ariawan menduga investor masih berhati-hati di tengah fluktuasi pasar. Hal itu tercermin dari tingginya permintaan yang masuk untuk instrumen bertenor paling pendek. "Namun, permintaan pada seri FR0070 dan FR0071 juga cukup banyak sehingga menindikasikan bahwa investor cukup tertarik dengan level yield saat ini dan berani masuk ke tenor menengah panjang," papar Ariawan.

Lelang terakhir di kuartal III-2013 masih menunjukkan yield yang wajar. Yield yang diminta investor turun dibanding lelang sebelumnya. Hal ini mengakibatkan pergerakan harga di pasar sekunder menjadi positif.

Ke depannya, Made melihat masih ada sentimen negatif bagi pemerintah. Pasalnya, penundaan tapering stimulus Amerika Serikat baru terasa optimal jika pemerintah berhasil memperbaiki kondisi defisit current account dan inflasi.

Ekonom Bank Internasional Indonesia, Josua Pardede menuturkan, lelang perdana pada kuartal IV-2013 akan bergantung pada data-data inflasi awal Oktober. Menurut dia, pemerintah akan makin agresif mengejar target penerbitan. Sebab, biasanya penyerapan anggaran dikebut pada kuartal IV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×