kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Diwarnai Sentimen Kenaikan Harga Pertalite dan RDG BI, Intip Proyeksi IHSG ke Depan


Senin, 22 Agustus 2022 / 08:30 WIB
Diwarnai Sentimen Kenaikan Harga Pertalite dan RDG BI, Intip Proyeksi IHSG ke Depan


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, khususnya Pertalite dikabarkan akan diumumkan pekan depan. Arah kebijakan ini akan menjadi pemberat langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Chief Executive Officer Edvisor.id Praska Putrayanto menilai rencana kenaikan BBM dalam negeri tentu mempengaruhi pergerakan IHSG karena dapat menyumbang ke lonjakan inflasi domestik sekaligus mendorong kebijakan suku bunga acuan untuk disesuaikan lebih tinggi.

"Pelaku pasar tentu mengharapkan adanya penyesuaian suku bunga acuan jika inflasi tahunan domestik melonjak naik di atas 5% karena jika tidak, kurs rupiah akan tertekan dan mempengaruhi pasar saham dan SBN," jelas Praska kepada Kontan, Minggu (21/8). 

Asal tahu saja inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64% secara bulanan. Kenaikan itu membuat inflasi tahunan sudah hampir tembus 5% secara tahunan atawa year on year (yoy) atau berada di level 4,94% yoy.

Baca Juga: IHSG Disetir Harga Pertalite dan RDG BI, Ini Rekomendasi Saham yang Layak Dicermati

Praska bilang menunda kenaikan harga BBM hingga inflasi kembali mereda bisa menjadi salah satu pilihan alternatif. Dia menilai laju inflasi diperkirakan masih relatif tinggi di luar potensi kenaikan harga BBM. 

Memang langkah tersebut akan menambah beban kuota subsidi, tapi menurutnya langkah alternatif itu bisa dilakukan guna menjaga pertumbuhan daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi. 

Praska memproyeksikan dalam sepekan ke depan IHSG bergerak dalam kisaran 6,972-7.290 dengan tren cenderung melemah. Untuk mengingatkan, IHSG menutup perdagangan dengan melemah 0,20% ke level 7.172,43 pada Jumat (19/8). 

"Investor sebaiknya wait and see dan cenderung buy on weakness, terutama pada saham-saham dari sektor yang rentan dengan potensi kenaikan suku bunga jika BBM subsidi dinaikkan," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×