Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) memiliki agenda besar yang bakal dilakukan dalam waktu dekat ini. Perseroan berenacana menjual 2.500 menara miliknya.
Adrianus Bias Prasuryo, analis Samuel Sekuritas menilai positif langkah ini. Sebab, hal ini ada kaitannya dengan agenda XL untuk mengurangi beban utangnya.
Divestasi menara tersebut rencananya bakal dilakukan pada semester I tahun ini. Duit hasil penjualannya bisa digunakan untuk menyelesaikan beban utang US$ 500 juta terhadap induk usahanya baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Dengan divestasi itu, kualitas profil leverage EXCL bisa meningkat," ujar Adrianus kepada KONTAN, (11/1).
Asumsinya, kalau EXCL menjual 3.500 hingga 4.000 menara miliknya, maka rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) EXCL semester I tahun ini akan berada pada level 2,5 kali. Bandingkan dengan posisi DER EXCL pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,5 kali.
Dengan level DER yang berkurang, maka EXCL kembali memiliki ruang yang lebih luas lagi untuk mencari utang. Selain untuk modal, utang tersebut juga bisa digunakan untuk refinancing sejumlah utang lamanya, khususnya yang berdenominasi dollar AS.
Untuk menutup pembayaran utang tersebut, EXCL menggunakan dana internal serta utang baru dalam mata uang rupiah. Alhasil, potensi kerugian kurs EXCL bisa berkurang.
"EXCL juga dikabarkan akan rights issue US$ 500 juta untuk memuluskan rencana pelunasan utang, tapi berita ini sudah dibantah oleh manajemen (EXCL)," jelas Adrianus.
Melihat sentimen tersebut, Adrianus merekomendasikan buy saham EXCL dengan target harga Rp 4.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News