kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Diversifikasi investasi cara tepat antisipasi pandemi berkepanjangan


Selasa, 22 September 2020 / 16:33 WIB
Diversifikasi investasi cara tepat antisipasi pandemi berkepanjangan
ILUSTRASI. Artis yang juga model, Adrian Maulana./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/03/02011.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diversifikasi instrumen investasi dalam upaya mengantisipasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dinilai menjadi langkah bijak mengingat kondisi pasar dan keadaan ekonomi yang jauh dari kepastian.

Hal ini diungkapkan oleh praktisi investasi Adrian Maulana di acara Webinar bertajuk "Bagaimana mengelola investasi pribadi di tengah pandemi" yang digelar oleh PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), Senin (21/9).

"Banyak instrumen investasi yang sepatutnya dimanfaatkan mulai dari emas, saham, sukuk hingga reksadana, yang masing-masing tentunya punya kekurangan kelebihan," ujarnya.

Dampak dari pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia di triwulan kedua 2020 harus terperosok di angka minus 5,32 persen, terburuk sejak triwulan I 1999.

Baca Juga: Premi Reasuransi Masih Terungkit 23,94% Selama Kuartal II

Meskipun demikian, lanjut Adrian, jika menilik lebih dalam dinamika bursa saham, terdapat beberapa emiten yang justru makin moncer, di antaranya emiten teknologi, farmasi dan pangan.

"Meskipun demikian, logam mulia atau emas masih menjadi primadona karena sangat likuid," kata Abang Jakarta 1997 ini.

Senada dengan Adrian, Pengamat Asuransi & Komisaris Independen Tugure Firdaus Djaelani mengingatkan bahwa instrumen investasi memiliki kelebihan dan kekurangan serta tingkat risiko yang berbeda-beda.

"Yang perlu diingat adalah jika suatu instrumen investasi menawarkan return yang tinggi, maka risiko rugi atau tidak balik modalnya tinggi," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×