Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA Jika tak onak berduri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan formasi lengkap Dewan Pengawas dan Dewan Direksi Lembaga Pengelola Investasi (LP) atau Indonesia Investment Authority (INA), Selasa (16/2) ini.
Kabar yang masuk ke KONTAN pagi ini, Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI) Ridha DM Wirakusumah akan menjadi Direktur Utama LPI alias soverign wealth fundnya Indonesia.
Kabar yang masuk ke KONTAN, Kamis pekan lalu, Ridha sudah menghadap Presiden Jokowidodo “Kamis lalu sudah menghadap Presiden Jokowi,” ujar sumber KONTAN yang mengetahui informasi ini.
Baca Juga: Mengerucut 3 nama, ini kandidat kuat direksi & CEO INA, pengelola dana investasi/SWF
Dalam jajaran manajemen INA, Ridha akan duduk bersama:
- Stefanus Ade Hadiwidjaja (Managing Director of Creador),
- Eddy Porwanto Poo yang pernah menjabat sebagai komisaris di Garuda,
- Marita Alisjahbana (Country Risk Manager Indonesia Citi) serta
- Arief Budiman, mantan Direktur Keuangan Pertamina yang juga selama ini menjadi tim task force INA.
Masuknya Ridha dalam jajaran calon CEO SWF terbilang belakangan. Ridha bersaing dengan kandidat lain yakni Tigor Siahaan dan Pandu Sjahrir yang belakangan tak bersedia masuk Soverign Wealh Fund.
Lalu siapa Ridha DM Wirakusumah? Merujuk Laporan tahunan Bank Permata (BNLI), Ridha pernah berkarier di Citibank sebagai Vice President Corporate Banking Group Head di Citibank Jakarta pada tahun 1987-1993.
Ia juga tercatat pernah menjadi Head of Corporate Finance di Bankers Trust Jakarta (1993-1995).
Pasca di Bankers Trust, Ridha melanjutkan kariernya sebagai President and CEO Asia Pacific di General Electric Consumer Group Company sepanjang 1995-2006.
Lalu pada tahun 2006-2008, Ridha menjadi CEO AIG Consumer Finance, Hong Kong
Dua tahun di AIG, Ridha lantas berhabung bergabung dengan Khasanah Malaysia yang kemudian membeli PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BNII) dari Temasek Singapura.
Dua tahun kemudian, Ridha bergabung menjadi Direktur Utama Kohlberg Kravis Roberts (KKR) Hongkong dalam kurun waktui 2011-2014.
KKR adalah perusahaan investasi. Di Indonesia, KKR memiliki tercatat memiliki saham di di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), pabrik Sari Roti yakni PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., (ROTI) serta menyuntik modal PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) serta menjadi pembeli margarin Blueband dari Unilever (UNVR).
2014-2016, Ridha menjadi managing partner ke perusahaan investasi lainnya yakni DNB Consulting and Investments Hong.
Di perusahaan ini, Ridha juga menjadi perwakilan perusahaan di PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (2014-2016), anggota Dewan Komisaris Postcard and Tag Hong Kong (2015-2016), dan anggota Dewan Komisaris PT Bayan Resources Tbk (2016).
Lepas dari DNB, pemilik gelar Bachelor of Science (1985) dan Master of Business Administration (1987) Ohio University ini kemudian berlabuh ke Bank Permata (BNLI) dan memimpin aksi penjualan perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News