kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditinggal pendirinya, bagaimana prospek Ciputra Development (CTRA)?


Rabu, 27 November 2019 / 10:23 WIB
Ditinggal pendirinya, bagaimana prospek Ciputra Development (CTRA)?
ILUSTRASI. Pengusaha properti Ciputra saat wawancara khusus dengan tabloid KONTAN di kediamannya di Jakarta. Ciputra alias Tjie Tjin Hoan tutup usia pada Rabu (27/11) dini hari di Singapura. Ciputra meninggal di usia 88 tahun.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri perusahaan properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Ciputra alias Tjie Tjin Hoan tutup usia pada Rabu (27/11) dini hari di Singapura. Ciputra meninggal di usia 88 tahun.

Kendati ditinggal oleh pendirinya, prospek CTRA ke depan masih cukup baik. Lantaran, manajemen perusahaan properti tersebut juga menunjukkan kinerja yang baik. Dari sisi fundamental CTRA juga terlihat berkelanjutan (sustainable) dan stabil.

"Menurut saya Bapak Ciputra sudah menyiapkan generasi dalam rangka estafet kepemimpinan beliau," kata analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji kepada Kontan.co.id, Rabu (27/11).

Baca Juga: Mengenang Ciputra, sosok inspiratif yang memulai usaha dari garasi

Tak diragukan lagi, jajaran komisaris dan direksi CTRA masih diisi oleh keturunan Ciputra atau Tjie Tjin Hoan. Kursi komisaris diisi oleh anak kedua anaknya Rina Ciputra Sastrawinata dan Junita Ciputra. Sedangkan kursi direktur utama diisi oleh Candra Ciputra,dan di jajaran direksi diisi oleh Cakra Ciputra.

Dari sisi fundamental, Nafan menilai CTRA selama ini mengandalkan pendapatan berulang (recurring income) yang dinilai bagus bagi keberlangsungan perusahaan. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada tahun lalu CTRA berhasil mengantongi pendapatan Rp 7,67 triliun atau naik 19,09% secara tahunan (yoy), dan membukukan laba sebesar Rp 1,18 triliun atau naik 32,5% yoy.

Sedangkan pada kuartal III-2019 kemarin, pendapatan CTRA turun tipis 0,85% yoy dari Rp 4,69 triliun menjadi Rp 4,65 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk CTRA juga tertekan 29,42% yoy dari Rp 579,81 miliar menjadi Rp 409,23 miliar.  

Dari sisi pendapatan pra-penjualan (marketing sales) CTRA, sepanjang Januari-September 2019 tercatat sebesar Rp 4,15 triliun. Jumlah tersebut setara 69,16% dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 6 triliun. "CTRA juga punya proyek di Maja, dari segi harga terjangkau dan transportasi tidak terlalu jauh dari KRL, jadi saya rasa marketing sales bisa tercapai," imbuh Nafan.

Baca Juga: Bangkit dari krisis 1997, sepak terjang Ciputra seolah tak terbendung

Dus, Nafan merekomendasikan akumulasi beli untuk CTRA dengan target harga jangka menengah hingga panjang di level Rp 1.395. Alasannya, dari sisi teknikal Nafan melihat ada tren positif bagi CTRA untuk jangka panjang.

Rabu (27/11) pukul 10.20 WIB, harga saham CTRA naik 0,99% ke Rp 1.020 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×