kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditawarkan Mulai 12 Mei, Potensi Besaran Kupon ST010 Bisa di Atas 6%


Selasa, 02 Mei 2023 / 18:20 WIB
Ditawarkan Mulai 12 Mei, Potensi Besaran Kupon ST010 Bisa di Atas 6%
ILUSTRASI. Pemerintah berencana untuk penerbitan Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 di pertengahan Mei 2023 ini.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana untuk penerbitan Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 di pertengahan Mei 2023 ini. ST010 diperkirakan masih ramai peminat karena potensi kupon bisa di atas 6%.

Pemerintah akan mulai menawarkan ST010 mulai 12 Mei sampai 7 Juni 2023, atau dalam 27 hari masa penawaran. ST010 akan diterbitkan dalam dua seri yakni ST010-T2 dengan tenor 2 tahun dan ST010-T4 dengan tenor 4 tahun. ST010-T2 akan jatuh tempo pada 10 Juni 2025 dan ST010-T4 akan jatuh tempo pada 10 Juni 2027.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, besaran kupon yang ditawarkan ST010 bakal menjadi daya tarik utama bagi instrumen investasi berbasis syariah ini. Tingkat kupon yang ditawarkan ST010-T2 dan ST010-T4 diperkirakan masing-masing akan berkisar 6,25% dan 6,4%.

Tingkat kupon ST010 tersebut tidak berbeda jauh dibandingkan kupon dari Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang ditawarkan sebelumnya yakni SBR012 dan SR018.

Baca Juga: Minat Perbankan untuk Merilis Obligasi Masih Cukup Tinggi pada Tahun Ini

Menurut Ramdhan, potensi besaran kupon ST010 di atas 6% masih lebih menarik dibandingkan bunga deposito rata-rata 5%. Sebagai perbandingan, deposito juga memiliki pajak imbal hasil yang lebih besar sekitar 20%, dibandingkan pajak imbal hasil SBN sekitar 10%.

"Di tengah suku bunga tinggi saya melihat masyarakat butuh instrumen investasi pilihan yang aman. Respons masyarakat seharusnya masih akan cukup baik dengan penjualan ST010 diperkirakan bisa mencapai sekitar Rp 5 triliun-Rp 10 triliun," ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).

Ramdhan mengatakan, target penjualan ST010 tersebut memang sedikit lebih kecil dibandingkan obligasi ritel negara (ORI) ataupun Sukuk Ritel (SR). Hal itu wajar mengingat sifat ST010 tidak dapat diperjualbelikan (non tradable).

"Pada umumnya masyarakat akan memegang ST sampai jatuh tempo alias hold to maturity," imbuh Ramdhan.

Baca Juga: Risiko Likuiditas, Harga Sukuk Ritel Kompak Turun

Ramdhan menilai ST010 tenor 2 tahun akan lebih banyak diburu investor karena biasanya Sukuk Tabungan ditawarkan dengan jangka waktu tersebut. Tenor pendek akan memberi kepastian dana yang kembali dan perubahan suku bunga di pasar. Tetapi, adanya tenor 4 tahun bisa menjadi cara investor mendiversifikasikan produknya.

Kendati tidak bisa diperdagangkan hingga jatuh temponya, ada fasilitas early redemption yaitu pencairan lebih awal yang turut menjadi daya tarik ST010. Selain itu, sifat kupon ST010 adalah floating with floor atau mengambang dengan batas kupon minimal.

Ramdhan menambahkan, pemasaran ST010 juga lebih gampang karena dapat diakses secara online. Ini artinya cara mendapatkan ST010 lebih mudah.

Sukuk Tabungan juga bisanya dikemas dengan promosi untuk mendukung pembangunan dalam negeri. Dengan demikian, masyarakat akan lebih banyak terpanggil untuk berpartisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×