kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut KSEI: Investasi bukan mencari cuan cepat


Sabtu, 02 Februari 2019 / 12:00 WIB
Dirut KSEI: Investasi bukan mencari cuan cepat


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi tidak bisa instan, butuh proses dalam jangka waktu panjang. Begitulah pandangan Direktur utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi terkait investasi.

Berkecimpung di sektor keuangan membuat perempuan yang akrab dipanggil Kiki ini menganggap investasi harus dilakukan sedini mungkin. Ia merasa bersyukur keluarganya memberikan pendekatan untuk berinvestasi sejak kecil, lewat menabung.

Kiki mempelajari pentingnya menabung sejak saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Hal ini berawal ketiga dirinya duduk di bangku kelas VI.

Saat itu, ibu dua orang anak ini berhasil menyabet juara pertama untuk lomba Karya Tulis dengan judul Menabung dan Membangun, yang dimuat dalam salah satu media massa nasional. Kemenangan ini membuatnya mendapatkan hadiah sebesar Rp 100.000.

Hadiah tersebut tergolong besar, karena terjadi saat tahun 1987. Zaman itu jumlah tersebut besar. Kalau saat ini mungkin sekitar Rp 10 juta karena jajan saja masih Rp 25 sudah dapat satu porsi bakso, kisah dia.

Beruntung Kiki memiliki orangtua yang mengajarkan dirinya untuk menyisihkan sebagian hadiahnya untuk ditabung. Dari sanalah Kiki kemudian terbiasa menyisihkan uang jajan untuk ditabung.

Menginjak dewasa, Kiki mulai bekerja di dunia hiburan, mulai dari sebagai model hingga artis. Kala itu, ia mulai melirik produk investasi lainnya. Pilihannya jatuh pada deposito.

Alasan perempuan kelahiran Cepu ini memilih deposito karena ia merasa tabungan tidak memberikan imbal hasil yang berarti. Selain itu, tabungannya pun dapat berkurang karena inflasi.

Produk investasi Kiki akhirnya bertambah lagi di 2005. Kala sedang berkunjung ke sebuah bank, dia mendapat tawaran berinvestasi di produk reksadana.

Dengan iming-iming imbal hasil yang lebih menarik dari deposito, akhirnya Kiki tertarik mengoleksi reksadana. Dia pun semakin menyukai reksadana karena ia tidak perlu menyediakan waktu untuk mengelola investasinya sendiri. Maklum kala itu, Kiki masih disibukkan dengan syuting.

Investor moderat

Seiring berjalannya waktu, instrumen investasi pilihan Kiki pun bertambah. Kali ini, dia tertarik pada logam mulia. Menurut dia, logam mulia memiliki likuiditas yang baik, ketimbang instrumen lainnya.

Logam mulia yang tersertifikasi menjadi pilihannya. Alhasil, Kiki memilih membeli emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk. Sebab pada dasarnya emas bisa dijual dalam waktu cepat dan selalu laku di pasaran.

Hal lain yang menjadi keunggulan emas adalah harganya yang selalu menanjak. Ini membuat Kiki semakin percaya diri mengoleksi emas.

Pengetahuan investasi Kiki yang bertambah membuatnya kembali tertarik melakukan diversifikasi investasi. Ia lantas memutuskan untuk berinvestasi properti.

Kiki memilih rumah sebagai instrumen investasi, bukan untuk diperjualbelikan, melainkan disimpan. Karena itu, lokasi menjadi pertimbangan utama dalam membeli rumah. Rumah dengan lokasi di Jakarta dan wilayah penyangga menjadi incaran Kiki.

Kiki merasa dirinya termasuk dalam kategori investor moderat. Wanita ini memiliki prinsip bahwa investasi bukanlah wadah untuk mencari keuntungan yang cepat. Tetapi ia melihat investasi merupakan produk jangka panjang.

Karena itu, Kiki memilih untuk menanamkan duitnya pada instrumen yang aman. Saya tidak ingin khawatir dan pusing saat berinvestasi, ucap Kiki.

Ibu dua orang anak ini mengaku mengajari mereka berinvestasi. Sama seperti saat dia masih kecil, anak-anaknya juga dikenalkan pentingnya menabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×