Direktur Chandra Asri Tambah Lagi Porsi Kepemilikan Saham di TPIA

Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)  Raymond Budhin tercatat menambah kembali porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan.

Berdasarkan keterbukaan informasi Selasa (15/12/2025), Raymond membeli saham TPIA dengan total 200.000 saham di harga transaksi Rp 7.100 per saham.

"Tujuan transaksi ini adalah investasi dan status kepemilikan saham ialah langsung. Jumlah saham Raymond sebelum transaksi tercatat 3,1 juta saham dan setelah transaksi menjadi 3,3 juta saham," tulis manajemen TPIA di keterbukaan informasi Selasa (15/12/2025).

Baca Juga: Saham Big Banks Melemah pada Penutupan Bursa Selasa (16/12), Kecuali BMRI

Melalui transaksi tersebut, Raymond perlu merogoh kocek hingga Rp 1,42 miliar. Adapun transaksi ini telah dilakukan pada Jumat (12/15/2025) lalu.

Sebelumnya, Raymond telah membeli saham TPIA sebanyak 100 ribu saham dengan harga transaksi Rp 7.500 per saham. Dengan begitu, Raymond perlu mengeluarkan dana hingga Rp 750 juta. Transaksi ini telah dituntaskan pada Jumat (5/12/2025).

Adapun pada awal Desember 2025 lalu, Raymond juga terpantau menambah porsi kepemilikan sahamnya sebanyak 200.000 saham. Secara rinci, Raymond menyerok 100.000 saham TPIA di harga transaksi Rp 7.125 per saham pada 28 November 2025.

Pada tanggal yang sama, Raymond kembali menambah jumlah kepemilikan sahamnya di TPIA dengan membeli 100.000 saham di harga pelaksanaan Rp 7.150 per saham. Dengan begitu, Raymond mesti merogoh kocek hingga Rp 1,42 miliar.

Hingga akhir perdagangan Selasa (16/12/), harga saham TPIA menguat 1,77% ke posisi Rp 7.175 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham ini bergerak melemah 4,33% dan terkoreksi 4,33% secara tahun berjalan.

Baca Juga: Prospek Saham Emiten Pulp dan Kertas Masih Moderat hingga 2026, Ini Kata Analis

Selanjutnya: Kisah Co-Founder Apple Steve Wozniak Pakai Uang US$ 2 Versi Kustom Puluhan Tahun

Menarik Dibaca: Harga Emas Tergelincir Setelah Reli Lima Hari karena Profit Taking

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News