kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Direksi Fortuna (FORU): Tidak menyangka banyak orang mengoleksi saham kami


Rabu, 03 Maret 2021 / 19:57 WIB
Direksi Fortuna (FORU): Tidak menyangka banyak orang mengoleksi saham kami


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa periklanan, PT Fortuna Indonesia Tbk (FORU) menyelenggarakan Paparan Publik Insidentil, Rabu (3/3).

Chief Financial Officer merangkap Corporate Secretary FORU, Iwan Lee mengungkapkan pihaknya perlu memberikan penjelasan mengenai aktivitas perdagangan saham di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

"PE ini diselenggarakan karena ada aktivitas di luar kebiasaan pada 25 Februari 2021. Bursa menghentikan aktivitas perdagangan saham FORU pada 26 Februari 2021. Pada 2 Maret 2021,terjadi UMA kembali dan kegiatan kembali dihentikan oleh Bursa hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujar Iwan Lee pada PE Insidentil yang berlangsung virtual, Rabu (3/3).

Dalam surat pemberitahuan yang dibuka secara publik, disebutkan terjadi peningkatan harga saham FORU di luar kebiasaan (UMA) pada 24 Februari. Dari sana, Bursa melakukan penghentian sementara perdagangan saham FORU pada tanggal 26 Februari 2021

Baca Juga: Fortune Indonesia (FORU) pasang target rasional tahun ini

Tak hanya itu, Bursa juga meminta Perseroan mengadakan PE Insidentil. Iwan lebih lanjut mengklaim pihaknya tidak memiliki atau informasi mengenai UMA tersebut.

"Tidak terdapat informasi yang menyangkut Perseroan yang beredar sebagai rumor atau beredar di media massa," ujar dia.

Berdasarkan catatan FORU, harga saham FORU biasanya berada di Rp107 per lembar saham. Pada 25 Februari 2021 melonjak di angka Rp244 per lembar saham. Angka ini makin meningkat lagi pada 1 Maret 2021 menjadi Rp304 per lembar saham.

"Kami pastikan tidak kondisi Perseroan sangat sehat. Kami sendiri tidak memahami mengapa terjadi UMA, kami tidak menyangka banyak orang mengoleksi saham kami," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×