kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Dipengaruhi Harga Batubara, Begini Rekomendasi Saham PT United Tractors Tbk (UNTR)


Rabu, 16 Juli 2025 / 20:24 WIB
Dipengaruhi Harga Batubara, Begini Rekomendasi Saham PT United Tractors Tbk (UNTR)
ILUSTRASI. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang tahun ini akan dipengaruhi sejumlah hal. Salah satunya harga batubara.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang tahun ini akan dipengaruhi sejumlah hal. Salah satunya harga batubara.     

Pada kuartal pertama 2025, UNTR membukukan kenaikan pendapatan 6% menjadi Rp 34,3 triliun dan penurunan laba bersih sebesar 30% menjadi Rp 3,2 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Analis Edvisor Profina Visindo, Indy Naila memproyeksikan pendapatan dan laba bersih UNTR akan dipengaruhi berbagai hal. Menurutnya, ada diversifikasi pendapatan dari sektor alat berat yang menopang pendapatan UNTR. Lalu juga ada strategi untuk diversifikasi pendapatan ke energi hijau yang berpotensi secara jangka panjang memiliki prospek yang baik diiringi dengan volume penjualan alat berat.

Namun memang tetap ada perlu diperhatikan volatilitas harga komoditas emas yang bisa mempengaruhi laba bersih dan margin profitabilitas. 

Baca Juga: Anak Usaha United Tractors Kucurkan Dana Rp 16,42 Miliar untuk Eksplorasi Tambang

Indy melihat target UNTR meningkatan penjualan Komatsu 4%, serta produksi dan penjualan emas mencapai 240.000 troi ons, masih realistis. Karena diharapkan masih ada pertumbuhan permintaan batubara dari China lalu juga harga emas yang masih bisa stabil dapat mendukung kinerja keuangan UNTR. 

Secara umum sejumlah sentimen perlu diperhatikan untuk mencermati kinerja UNTR sepanjang tahun 2025. “Yakni volatilitas harga komoditas dan strategi ekspansi dari UNTR. Lalu outlook suku bunga acuan,” ucap Indy kepada Kontan, Rabu (16/7).  

Adapun, harga acuan utama batubara Indonesia melemah sejak awal tahun (YtD), dengan rata-rata Indonesia Coal Index (ICI) 3 dan ICI 4 di US$64,8/ton dan US$47,6/ton, masing-masing turun 15,6% dan 15,5%. 

Erindra Krisnawan dan Kafi Ananta, keduanya analis BRI Danareksa Sekuritas mengatakan bahwa harga yang lemah ini didorong oleh permintaan yang lebih rendah dari perkiraan, dari pasar-pasar utama, dengan impor Tiongkok turun -7,9% yoy menjadi 189 juta ton pada lima bulan pertama tahun 2025 dan impor India turun 7,2% yoy menjadi 38 juta ton pada data kuartal I-2025. 

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Yakin Produksi dan Penjualan Emas Capai 240.000 Ons di 2025

Di sisi penawaran, ekspor Indonesia mengalami kontraksi sebesar 8% yoy pada semester pertama 2025, mengingat kondisi cuaca yang menantang. 

BRI Danareksa Sekuritas menilai impor yang lebih lemah dari perkiraan secara YtD terutama disebabkan oleh pertumbuhan produksi domestik yang kuat, dengan produksi domestik Tiongkok tumbuh sebesar +7% yoy. Hal ini pada gilirannya menyebabkan tingkat inventaris yang terus tinggi. 

BRI Danareksa Sekuritas yakin penurunan harga ICI4 juga dapat dijelaskan oleh biaya tunai yang lebih rendah bagi produsen Indonesia pasca penerapan pemotongan royalti untuk tambang IUPK. 

“Kami memperkirakan biaya tunai bagi produsen Indonesia kemungkinan besar telah turun menjadi US$40-45/ton (untuk produk ICI4), dengan beberapa laporan produsen berbiaya rendah memiliki biaya tunai sebesar US$35 per ton,” ujar Erindra dan Kafi dalam riset, Jumat (11/7). 

Miftahul Khaer, Equity Research Kiwoom Sekuritas mengatakan, total aset bersih UNTR tumbuh 12,3% YoY menjadi Rp 181,22 triliun pada triwulan I-2025, didorong oleh peningkatan ekuitas sebesar 13,8% YoY menjadi Rp 102,81 triliun. Liabilitas juga meningkat 10,4% YoY menjadi Rp78,4 triliun. Meskipun mengalami tekanan margin, perusahaan tetap mempertahankan posisi keuangan yang solid.

“Meskipun menghadapi tantangan di segmen tertentu, UNTR menunjukkan ketahanan di bidang mesin konstruksi dan pertambangan emas, sembari mengatasi tekanan margin di seluruh operasinya,” ujar Miftahul dalam risetnya, Selasa (6/5). 

Namun, saham UNTR masih terpapar risiko-risiko utama. Termasuk risiko harga komoditas, volatilitas harga batubara, nikel, dan emas yang mempengaruhi pendapatan, risiko suku bunga dan mata uang.

Indy merekomendasikan buy on weakness saham UNTR dengan target harga Rp 25.000 – Rp 26.000 per saham.

Sedangkan Erindra dan Kafi merekomendasikan beli dengan target harga Rp 23.800 per saham. Sementara Miftahul merekomendasikan overweight netral dengan target harga Rp 28.725 per saham.

Selanjutnya: Jumlah Penjual TikTok Shop by Tokopedia Mall Naik 4 Kali Lipat pada Semester I-2025

Menarik Dibaca: 5 Aroma Parfum yang Cocok Dipakai Siang Hari, Segarnya Bikin Semangat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×