Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound seiring penguatan pasar regional, Rabu (11/1). Mengacu data RTI, indeks naik 0,16% ke level 5.318,634 pukul 09.12 WIB.
Ada 104 saham bergerak naik, 47 saham bergerakn turun, dan 81 saham stagnan. Dengan volume perdagangan 705,9 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 388,7 miliar.
Enam dari 10 indeks sektora menghjau. Sektor pertambangan paling kuat penguatannya 1,19%. Sementara sektor barang konsumsi paling dalam penurunannya 0,18%.
Aksi jual investor asing mengerem laju IHSG lebih tinggi. Pagi ini net sell asing sekitar Rp 33,870 miliar.
Yang menjadi sentimen adalah cadangan devisa Indonesia pada Desember 2016 naik menjadi US$ 116 miliar dari US$ 115 miliar. Peningkatan ini karena adanya penerimaan devisa di penerbitan surat utang luar negeri, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, penerimaan pajak dan devisa dari migas.
Penguatan cadangan devisa ini setidaknya dapat menjaga rupiah untuk lebih stabil di sekitar Rp13.300-an. "Sehingga itu akan menjadi sentimen positif untuk IHSG,," kata analis NH Korindo Sekuritas, Bima Setiaji.
Bursa Asia
Sementara itu, pasar saham Asia menguat, dipimpin oleh lonjakan perusahaan pertambangan, setelah bukti pertumbuhan percepatan harga di China mendorong logam dan komoditas lainnya. Minyak di bawah US$ 51 per barel.
Indeks MSCI Asia Pacific berdenominasi dollar naik 0,1% pada 10:06 pagi waktu Tokyo, dengan saham pertambangan naik 1,2% dan indeks Topix Jepang menguat 0,5%.
Saham pertambangan dan saham teknologi memimpin Indeks S&P / ASX 200 Australia naik 0,5%, karena indeks Kospi naik 0,8% di Seoul. Ekuitas di Selandia Baru naik untuk hari ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News