Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Bursa China langsung bergerak ke zona merah pada hari pertama transaksi perdagangan pasca libur panjang Imlek, Senin (15/2). Mengutip data Bloomberg, pada penutupan sesi I hari ini, Shanghai Composite Index mengalami penurunan 1,6% menjadi 2.720,03.
Sementara itu, Shenzhen Composite Index turun 1,3% dan CSI 300 turun 1,4%. Adapun indeks Hang Seng China Enterprises Index berhasil reli 4,3% di Hong Kong. Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong melesat 2,7%, yang dipimpin oleh kenaikan saham-saham perusahan kasino dan asuransi China.
"Investor China masih memperhatikan perkembangan pasar saham global pada pekan lalu yang tingkat volatilitasnya terbilang tinggi. Penurunan hari ini tidak terlalu drastis. Indeks Shanghai kemungkinan akan mendapatkan support di level 2.500," papar Ronald Wan, chief executive officer Partners Capital International Ltd di Hong Kong.
Catatan saja, jika dikalkulasikan, indeks acuan China sudah ambles 23% di sepanjang tahun ini. Kondisi itu menyebabkan bursa China sebagai bursa dengan performa terburuk setelah pasar saham Yunani.
Salah satu penyebabnya, pelaku pasar mencemaskan perlambatan ekonomi China dan pelemahan yuan. Dua faktor ini yang lantas memicu hengkangnya dana asing dari pasar saham China.
Tak hanya itu, cadangan devisa China juga semakin mengerucut pada Januari lalu. Bahkan berdasarkan data yang dirilis 7 Februari lalu, cadev China dikabarkan berada di level terendahnya sejak 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News