kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dian Swastatika (DSSA) perpanjang jangka waktu pinjaman ke dua anak usaha


Rabu, 15 Januari 2020 / 17:56 WIB
Dian Swastatika (DSSA) perpanjang jangka waktu pinjaman ke dua anak usaha
ILUSTRASI. Total pinjaman ke anak usaha Dian Swastatika Sentosa (DSSA) ini mencapai Rp 550 miliar.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengubah jangka waktu fasilitas pinjaman kepada dua entitas anak usahanya, yakni PT Surya Kalimantan Sejati dan PT SKS Listrik Kalimantan. Total pinjaman ke anak usaha ini mencapai Rp 550 miliar.

Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), perubahan ini dilakukan pada 14 Januari 2020. Ada pun tenggat waktu perpanjangan yang diberikan adalah sampai dengan 18 Mei 2026.

Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra mengatakan, perpanjangan ini dilakukan untuk mendukung kegiatan entitas anak usaha. Ada pun pinjaman yang dimaksud adalah pinjaman afiliasi, dengan rincian Rp 100 miliar untuk PT Surya Kalimantan Sejati dan Rp 450 miliar untuk SKS Listrik Kalimantan. “Fasilitas ini diberikan untuk mendukung kebutuhan modal kerja entitas anak,” terang Susan kepada Kontan.co.id, Rabu (15/1).

Baca Juga: Dian Swastatika (DSSA) Kucurkan US$ 73 Juta ke Anak Usaha

Susan menegaskan tidak ada perubahan syarat dan ketentuan dari fasilitas pinjaman ini, termasuk bunga. “Untuk bunga tidak ada perubahan, masih tetap 10,5% per tahun,” sambung Susan. Adapun perubahan jangka waktu fasilitas pinjaman ini tidak berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan Dian Swastatika.

DSSA tengah menyelesaikan beberapa proyek. Salah satunya adalah penuntasan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kalteng-1 dengan kapasitas 2x100 megawatt (MW). Proyek PLTU ini ditargetkan rampung pada kuartal I-2020. Sementara itu, proyek PLTU Kendari-3 dengan kapasitas 2x50 MW telah rampung pada Oktober 2019.

Lebih lanjut, Susan masih enggan berkomentar terkait alokasi belanja modal atawa capital expenditure (capex) untuk tahun ini.

Baca Juga: Dapat Pinjaman US$ 223,5 Juta, Dian Swastatika gunakan untuk tuntaskan PLTU

Dari sisi kinerja, DSSA mengantongi pendapatan bersih US$ 1,19 miliar pada kuartal III-2019. Jumlah ini turun 15,23% dibandingkan dengan realisasi pendapatan periode tahun lalu yang mencapai US$ 1,40 miliar.

Pendapatan dari segmen pertambangan dan perdagangan batubara masih mendominasi yakni US$ 755,12 juta. Disusul oleh pendapatan dari penjualan listrik, konstruksi, dan keuangan sebesar US$ 194,35 juta.

Turunnya pendapatan berimbas pada turunnya laba bersih DSSA. Per kuartal III-2019, DSSA hanya membukukan laba bersih US$ 28,13 juta atau turun tajam 72,5% dari pencapaian laba bersih kuartal III-2018 yang mencapai US$ 102,4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×