Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan harga eceran tertinggi (HET) untuk harga beras rupanya tak menghambat kinerja PT Buyung Poetra Sembada Tbk. Emiten produsen beras berkode HOKI ini justru mengawali tahun dengan performa yang cukup apik.
Sepanjang kuartal-I 2018, HOKI mencatat pertumbuhan pendapatan 9% menjadi Rp 380,42 miliar dari Rp 348 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. HOKI juga membukukan laba bersih sebesar Rp 26,61 miliar, atau naik 10% secara year on year (yoy).
Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi, menilai, sebagai produsen beras premium, penerapan HET justru membawa sentimen positif bagi kinerja HOKI. "Selama ini persepsi terhadap merk beras produksi HOKI itu mahal. Tapi, karena sekarang ada HET harga jadi lebih murah," ujar Michael kepada Kontan.co,id, Rabu (16/5).
Adapun, Michael menilai, proyeksi dampak penerapan HET yang dapat menggerus margin pun tak lagi terbukti pada kinerja HOKI sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. HOKI berhasil mencetak margin laba 7% di kuartal pertama, lebih baik dari margin laba pada periode yang sama di tahun lalu sebesar 6,9%.
Menurut Christy Halim, kenaikan margin laba ini didorong oleh efisiensi biaya operasional seiring dengan menyusutnya biaya promosi dan iklan untuk kanal pasar modern sejak HET diterapkan. Pemerintah mengatur, margin retailer yang biasanya dialokasikan untuk biaya promosi hanya boleh maksimal 8%.
Analis Trimegah Sekuritas ini, dalam risetnya 3 Mei 2018, merinci pengeluaran promosi dan iklan perusahaan lantas turun hingga 62% yoy. Pengeluaran tersebut juga hanya menyerap 14% dari total biaya operasional, turun jauh dari 35% di kuartal pertama tahun lalu.
Sementara, analis Mirae Aset Sekuritas Andy Wibowo, memaparkan, ada beberapa faktor yang mendukung kinerja HOKI di awal tahun ini. Pertama, produk emiten ini memang telah mempunya branding yang kuar dan menguasai 35% pangsa pasar modern. Kedua, gap harga antara produk beras yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern semakin menyempit akibat penerapan HET. Tentu, hal ini membuat konsumen lebih memilih membeli beras HOKI di pasar modern jika harga tidak jauh berbeda.
Terakhir, Andy melihat strategi HOKI menjual produknya lewat minimarket merupakan langkah yang tepat. "HOKI memilih Indomaret yang notabene memiliki jumlah outlet dan pengunjung lebih banyak daripada minimarket lainnya," tulis Andy dalam risetnya, 11 Mei. Pola belanja masyarakat yang kini lebih banyak memanfaatkan minimarket maupun situs online, dinilai Andy, memberi peluang bagi HOKI untuk meningkatkan penjualannya.
Kendati begitu, Michael kurang yakin strategi HOKI menjual produk lewat e-commerce online akan efektif menggejot volume penjualan. "Bahkan di negara maju, penjualan bahan-bahan pokok secara online itu belum berkembang. Pasar tradisional dan modern masih menjadi pilihan utama," ungkap Michael.
Ia menilai, penjualan beras secara online akan terhambat biaya ongkos kirim yang mahal karena produk beras yang berat, sehingga mengurangi minat konsumen membeli. "Apalagi, tak selamanya e-commerce mampu memberikan insentif gratis pengiriman kepada konsumen," tandas Michael.
Meski begitu, ia tetap optimis kinerja HOKI masih akan tumbuh solid sepanjang tahun ini. Terutama, setelah HOKI menambah kapasitas produksi beras dengan kemasan lima kiloan. Menurutnya, ke depan penjualan beras HOKI akan didominasi oleh ukuran kemasan tersebut.
Pembangunan pabrik baru HOKI di Subang dan Sumatera Selatan, menurut Andy, juga akan menambah kapasitas produksi dari sebelumnya 35 ton per jam menjadi 50 ton per jam. Andy memprediksi, sepanjang tahun ini volume penjualan HOKI bisa tumbuh 12,4% menjadi 127.000 ton.
Proyeksi Andy, pendapatan HOKI di akhir tahun nanti bisa tumbuh 24,1% yoy menjadi Rp 1,5 triliun. Sedangkan laba bersih berpotensi naik lebih tinggi lagi mencapai 85,1% yoy menjadi Rp 89 miliar. Untuk itu, Andy memberi rekomendasi beli saham HOKI dengan target harga Rp 1.040 per saham.
Sementara, saat ini memilih merekomendasikan hold saham HOKI. Pasalnya, ia menilai harga saat ini sudah terlalu mahal yaitu mencapai rasio PE lebih dari 25 kali. Ia menganalisis, fair value HOKI saat ini pada level Rp 520 per saham, dengan rasio PE 2018 sebesar 18,6 kali.
Berpendapat berbeda, Christy menganggap valuasi saham HOKI masioh dalam kondisi yang jauh lebih murah ketimbang emiten produsen beras secara regional. Apalagi, HOKI konsisten mencetak kinerja positif dan memiliki prospek lebih menarik di tahun-tahun berikutnya.
Untuk itu, ia memberi rekomendasi beli saham HOKI dengan target harga Rp 900 per saham. Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (16/5), harga saham HOKI berada di posisi Rp 740 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News