Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) terjatuh dari posisi tertingginya dalam tujuh hari terakhir pada hari ini (29/9). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November turun sebesar 63 sen menjadi US$ 92,91 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.10 waktu Singapura, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 92,95 sebarel.
Pada 26 September lalu, harga kontrak minyak WTI melaju US$ 1,01 menjadi US$ 93,54 per barel. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak 17 September lalu. Sepanjang bulan ini, harga minyak sudah tergerus 3,2% dan 5,6% di sepanjang 2014.
Penurunan harga minyak terjadi seiring meredanya kecemasan mengenai risiko penurunan suplai minyak dari Timur Tengah.
"Kenaikan pada harga WTI sebelumnya cukup besar sehingga saat ini terjadi aksi ambil untung. Banyak trader jangka panjang melikuidasi kontraknya dalam dua bulan terakhir setelah harganya naik tinggi akibat serangan militer AS terhadap Suriah dimulai. Namun, sejauh ini, belum ada dampak berupa pengurangan suplai minyak," jelas Ken Hasegawa, energy trading manager Newedge di Tokyo.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent juga menurun di London. Harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran November, misalnya, turun 0,4% menjadi US$ 96,62 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News