Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MOSCOW. Pelaku pasar bereaksi secara langsung atas memuncaknya ketegangan di Ukraina setelah Rusia memutuskan untuk mengirimkan pasukannya ke Crimea pada Maret lalu.
Data Bloomberg memperlihatkan, pada pukul 12.08 waktu Moscow kemarin, rubel keok 1,2% ke rekor terendahnya 38,8455 per dollar AS. Dengan demikian, pelemahan mata uang Rusia ini sudah mencapai 7,8% sejak 28 Februari lalu, hari di mana Presiden Vladimir Putin melakukan intervensi di Ukraina.
Sementara, indeks acuan Rusia Micex berhasil naik 0,6% menjadi 1.463,245. Jika dihitung, pada periode yang sama dengan rubel, kenaikan indeks Rusia tersebut mencapai 1,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News