Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Mata uang Asia sepanjang minggu ini mengalami penguatan. Kali ini, penguatan dipimpin oleh dollar Taiwan dan peso Filipina. Di pasar mata uang beredar spekulasi, kalau bank sentral akan menoleransi apresiasi dan menaikkan suku bunga acuan untuk menahan laju inflasi.
The Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index naik 0,4% pada minggu ini setelah Guberbnur Bank Sentral Filipina Armando Tetangco bilang hanya ada sedikit ruang bagi bank sentral untuk menahan suku bunga acuan karena harga-harga terus menanjak naik, Sementara, hari ini, Bank Indonesia (BI) bakal memutuskan arah suku bunga acuannya. Pemerintah Malaysia, Thailand, dan Korea Selatan juga tengah mereview besaran suku bunga acuannya.
"Kami memprediksi ketiga negara akan menaikkan suku bunga acuan karena tingginya tekanan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat secara umum," jelas Rahul Bajoria, ekonom Barclays Plc.
Pada pukul 11 waktu Taipei, dollar Taiwan menguat 1,4% pada minggu ini menjadi NT$ 29,355 per dollar. Sementara peso Filipina menguat 0,9% menjadi 43,302, won Korea Selatan menguat 0,8% menjadi 1.117,25, dan ringgit Malaysia menguat 0,7% menjadi 3,0288. Sedangkan rupiah menguat 0,5% menjadi 8.792, yang merupakan level paling perkasa sejak tiga tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News