Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Edy Can
JAKARTA. Otot rupiah menguat pada akhir pekan, Jumat (6/6). Di pasar spot, pasangan USD/IDR menguat 0,18% dari hari sebelumnya ke level 11.838. Namun, bila dihitung dalam sepekan, nilai rupiah masih melemah sebesar 1,38%.
Sementara berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah menguat 0,42% dari hari sebelumnya menjadi Rp 11.823 per dollar Amerika Serikat. Namun, bila dihitung dalam sepekan, nilai tukar rupiah masih loyo sebesar 1,82%.
Analis PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menjelaskan rupiah menguat tipis karena aksi profit taking. Dia memperkirakan, rupiah akan bergerak naik turun dalam tren melemah di kisaran Rp 11.600 per dollar Amerika Serikat hingga Rp 11.900 per dollar Amerika Serikat.
Mika Martumpal, Research and Strategy Head Treasury and Capital Market PT Bank CIMB Niaga Tbk, mengatakan rupiah berhasil menguat di akhir pekan karena sejak seminggu lalu nilai tukarnya menguat akibat suku bunga pasar uang. "Karena market melihat membaiknya perekonomian di AS," katanya.
Ke depannya, dia melihat rupiah masih cenderung melemah. Salah satu sentimennya data ekonomi Amerika Serikat yang akan dirilis pada malam ini. "Jika data ini negatif maka ini menjadi sentimen positif untuk penguatan rupiah," ujar Mika.
Mika memprediksi rupiah akan berada di kisaran Rp 11.700 per dollar Amerika Serikat hingga Rp 11.900 per dollar Amerika Serikat untuk sepekan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News