Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) melebarkan sayap bisnisnya demi mengerek margin keuntungan. Selain sektor konstruksi, perseroan tahun ini akan menggarap proyek pembangkit listrik dan pertambangan.
DGIK tengah mengikuti tender dua proyek pembangkit listrik mini hidro. "Proyeknya berlokasi di Sumatra. Kapasitasnya lima hingga sepuluh mega watt," ujar Djohan Halim, Sekretaris Perusahaan DGIK, Senin (9/4).
Nilai proyek pembangkit listrik itu berkisar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar. Lini bisnis lain yang akan dikembangkan adalah sektor pertambangan. Perseroan masih menjajaki konsesi lahan tambang, khususnya batubara. Tapi manajemen belum bisa menjelaskan lebih mendetail terkait hal itu.
Untuk proyek konstruksi, DGIK menargetkan bisa memperoleh kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Sebagai pembanding, nilai total kontrak baru yang berhasil diraih DGIK di tahun lalu mencapai Rp 759 miliar. Adapun nilai carry over per Desember 2011 sebesar Rp 1,3 triliun.
Saat ini, DGIK mengikuti tender untuk sejumlah proyek di Arab Saudi. Proyek-proyek itu merupakan high-rise-building seperti apartemen. "Kami mengincar proyek dengan nilai di bawah US$ 50 juta," tutur Djohan.
DGIK menggandeng mitra dari Arab Saudi untuk menggarap proyek-proyek di negara Timur Tengah itu. Mitra DGIK di sana adalah Gulf Power International. Porsi kepemilikan DGIK di proyek-proyek tersebut adalah 49%.
Perseroan tersebut tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan berkisar 5% hingga 7%. Tahun lalu, DGIK mencetak pendapatan bersih Rp 1,09 triliun. Ini berarti target pendapatan DGIK tahun ini mencapai Rp 1,15 triliun hingga Rp 1,17 triliun. "Kami menargetkan margin keuntungan bisa mencapai 3% sampai 4%. Tahun lalu kan hanya satu persenan," jelas Djohan.
Sepanjang tahun lalu, laba bersih DGIK tercatat hanya Rp 8 miliar. Dengan target margin laba bersih 3%-4%, maka perseroan memproyeksikan laba bersih di 2012 sekitar Rp 40 miliar.
DGIK masih memiliki dana hasil IPO senilai Rp 103,54 miliar. Dana ini akan dipakai untuk membiayai proyek-proyek pada tahun ini. Harga DGIK kemarin tak beranjak dari posisi Rp 87 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News