kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DEWA menjual anak usaha untuk melunasi utang


Sabtu, 09 Juli 2011 / 10:55 WIB
ILUSTRASI. Munculnya gejala DBD bisa dihindari dengan membasmi nyamuk. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.


Reporter: Sanny Cicilia, Asep Munazat Zatnika | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA), Jumat (8/7), mengumumkan penjualan saham cucu usahanya, PT Coal Vista Resources (CVR) ke perusahaan asing, Thionville Financier Ltd. Dari transaksi yang berlangsung tanggal 6 Juli 2011 itu, DEWA mendapatkan dana segar senilai
US$ 80 juta.

CVR yang bergerak di bidang jasa pemasaran, semula bernama Formosa Investments Ltd. DEWA menguasai 66% saham CVR melalui anak perusahaannya, Prove Energy Investments Ltd.

Didit Setiadi, Sekretaris Perusahaan DEWA, menyatakan, emiten itu akan menggunakan hasil penjualan untuk melunasi seluruh utang jangka panjang. Mengutip laporan keuangan kuartal I-2011, utang jangka panjang DEWA senilai US$ 43,76 juta.

Utang jangka panjang DEWA diantaranya berasal dari pihak terafiliasi senilai US$ 500.000, kewajiban pajak yang ditangguhkan US$ 2,37 juta, kewajiban imbalan kerja US$ 4,73 juta serta utang ke bank US$ 34,76 juta.

Utang DEWA tersebut memiliki jaminan beberapa asetnya, seperti hak fidusia atas asuransi, piutang usaha, mesin dan peralatan, rekening bank emiten serta 15,4% saham perusahaan yang dimiliki oleh Zurich Assets International Ltd.

Selain membayar utang, Didit bilang, perusahaan akan mengalokasikan sisanya untuk memenuhi kebutuhan belanja modal alias capital expenditure (capex). "Transaksi ini akan memperkuat neraca perusahaan serta memberikan peluang untuk melakukan ekspansi usaha di masa depan," kata Didit.

Namun Didit tidak mengatakan berapa nilai capex yang dibutuhkan perseroan. Dalam acara paparan publik, pengelola DEWA juga menyatakan akan menjual beberapa aset yang dinilai tidak produktif seperti alat berat. Namun sebelum mengeksekusi rencana itu, DEWA masih harus memenuhi sejumlah syarat.

DEWA mengantongi pendapatan senilai US$ 230 juta di 2010. Angka tersebut lebih besar 14% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih yang terkumpul mencapai US$ 588.128, naik dari tahun sebelumnya yang merugi US$ 1,85 juta.

Pengelola DEWA memasang target laba bersih yang ambisius di tahun ini, yaitu US$ 34 juta. DEWA menyatakan, hingga akhir April 2011 sudah mengantongi laba bersih US$ 11,6 juta karena peningkatan jumlah produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×