kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daya beli masih positif, penjualan Garudafood tumbuh 4,8% ke Rp 8,43 triliun di 2019


Selasa, 02 Juni 2020 / 17:09 WIB
Daya beli masih positif, penjualan Garudafood tumbuh 4,8% ke Rp 8,43 triliun di 2019
ILUSTRASI. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan makanan dan minuman, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan kinerja positif di tahun 2019. Hal tersebut ditopang pertumbuhan pasar lokal yang cukup signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih GOOD naik 4,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 8,43 triliun. Nah, mayoritas pendapatan bersih GOOD berasal dari pendapatan di pasar lokal yang capai Rp 7,98 triliun.

Pertumbuhan penjualan di pasar lokal mencapai 5,56% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 7,56 triliun. "Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 turun ke angka 5%, namun daya beli masyarakat tetap tinggi dan tingkat inflasi juga cenderung rendah,” kata Paulus Tedjosutikno, Direktur GOOD kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).

Baca Juga: Garudafood (GOOD) bakal tebar dividen Rp 28 per saham

Tahun lalu, perusahaan juga menerapkan strategi pengembangan pasar dengan lebih terintegrasi mulai dari sisi pemasaran dan penjualan, serta peningkatan brand awareness untuk produk-produk unggulan sehingga kinerja penjualan di domestik tetap bertumbuh.

"Dari sisi distribusi, Garudafood juga memperluas jaringan distribusi di bawah entitas anak usaha kami yang menjangkau lebih dari 330.000 pelanggan aktif," ujar dia. Lebih lanjut Paulus bilang, dengan dukungan kebijakan ekonomi yang kondusif, Indonesia masih tetap merupakan potensi pasar yang sangat menarik bagi perusahaan.

Sementara itu dari sisi kinerja perseroan, beban pokok penjualan GOOD tahun kemarin sempat mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan yakni, 7,6% yoy menjadi Rp 5,91 triliun. Hal itu menyebabkan laba kotor perusahaan menyusut 1,17% yoy menjadi Rp 2,52 triliun.

Namun di pos penghasilan operasi lainnya terdapat kenaikan 42%, dari Rp 78,98 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 112,14 miliar di tahun 2019. Alhasil laba bersih GOOD mampu terkerek baik sekitar 2,9% yoy menjadi Rp 416,85 miliar di tahun 2019 tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×