Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi kawasan Uni Eropa yang cukup beragam membuat mata uang euro sulit menangkal penguatan dollar Amerika Serikat (AS). The Greenback semakin melaju di tengah menguatnya optimisme rencana penerapan reformasi pajak Presiden AS Donald Trump.
Mengutip Bloomberg pukul 17.50 WIB pasangan EUR/USD tercatat melemah 0,14% ke level 1.1780.
Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan pelemahan pasangan euro terhadap dollar AS terjadi karena pasar terus bereaksi terhadap kemajuan rencana reformasi pajak AS. Pemotongan pajak perusahaan AS dari 35% menjadi 20% membuat negeri Paman Sam menjadi pilihan menarik untuk bisnis.
"Data euro yang beragam sulit mengangkat harga," paparmya kepada Kontan, Kamis (7/12).
PMI ritel zona euro untuk bulan November hasilnya dirilis positif menunjukkan kenaikan aktivitas dari level 51,1 menjadi 52,4. Namun dilain pihak
produksi industri Jerman secara tak terduga turun karena para pekerja mengambil cuti ekstra hari libur. Setelah pada Oktober berada di level 9% tetapi di November turun drastis ke level minus 1,4%.
Menurutnya meski nanti malam Gubernur European Central Bank (ECB) akan menyampaikan pandangannya tetapi hal itu masih belum bisa mengangkat pamor euro. Wahyu memperkirakan pada Jumat (8/12) euro masih tak berkutik terhadap dollar.
Secara teknikal, pairing EUR/USD masih bergerak dibawah garis moving average (MA) 50 dan MA 200 tetapi sudah berada diatas garis MA 100 yang mengindikasikan dalam jangka pendek dan jangka panjang ada peluang pelemahan tetapi dalam jangka menengah ada sinyal penguatan. Indikator moving average convergence divergence (macd) juga masih berada di area positif. Kemudian indikator relative strength index (rsi) di level 50,52 dan stochastic di level 38,17.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News