kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Data pekerjaan AS menghantam bursa Jepang


Senin, 06 April 2015 / 15:30 WIB
Data pekerjaan AS menghantam bursa Jepang
ILUSTRASI. Presiden Israel Isaac Herzog menyampaikan pidato saat upacara penghormatan di Halle aux Grains di Toulouse, Prancis selatan, pada 20 Maret 2022. Ludovic Marin/Pool via REUTERS


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

TOKYO. Bursa saham Jepang ditutup melemah pasca rilis data yang menunjukkan pelambatan lapangan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) dalam kurun waktu setahun terakhir. Lantas memicu penguatan yen dan penurunan sektor ekspor. 

Indeks Topix ditutup melemah 0,2% ke level 1.560,71, setelah pekan lalu mengalami kenaikan 0,7%.Saham fuji Heavy Industries ltd melemah 1,5%. Saham Toshiba Corp turun 4,9%. Serta saham-saham perusahaan jasa pengiriman melemah tajam diantara 33 indeks Topix Industri dengan Nippon Yusen KK turun 2%. Sementara, saham Sharap naik 6,1%.

Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 0,2% ke level 19.397,98. Sedangkan yen diperdagangkan di level 119.03 per dollar AS setelah Jumat kemarin menguat 0.6% yang menyusul adanya laporan pekerjaan menunjukkan para pengusaha di AS pada bulan Maret kemarin hanya mencetak lapangan pekerjaan sebesar 126,000 pekerja yang sekaligus terendah sejak Desember 2013 lalu.

Kenaikan sebesar 126,000 pada sektor pekerjaan sangat kurang dari perkiraan sebelumnya pada survei Bloomberg dan dibandingkan dengan kenaikan 264,000 di bulan sebelumnya yang sekaligus lebih kecil dari laporan awal, hal itu menurut rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Sedangkan perkiraan rata-rata pada survei Bloomberg dari para ekonom menyatakan naik sebesar 245,000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×