kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Data neraca pembayaran menekan harga SUN


Selasa, 17 November 2015 / 13:11 WIB
Data neraca pembayaran menekan harga SUN


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kemarin, pasar Surat Utang Negara (SUN) dalam negeri cenderung koreksi. Rilis data neraca pembayaran Indonesia disinyalir menjadi salah satu faktor yang menekan pergerakan instrumen ini.

Mengacu situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) pada Senin (16/11), harga SUN seri acuan bertenor lima tahun FR0069 terkoreksi 0,03% dibandingkan posisi akhir pekan lalu ke level 98,1. Di saat yang sama, harga SUN seri acuan bertenor 10 tahun FR0070 turun 0,13% menjadi 98,5.

Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menjelaskan, pergerakan SUN memang cenderung tertekan kemarin. Sebab, pelaku pasar mengambil aksi untung alias profit taking dengan menjual SUN jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang bakal berlangsung pada Selasa (17/11).

Selain pertemuan tersebut, lanjut Made, pelaku pasar juga menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yakni Consumer Price Index per Oktober 2015 yang diestimasi tumbuh 0,2% (mom), lebih baik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang minus 0,2%.

“Penurunan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin juga didorong oleh faktor melemahnya kembali nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika setelah dirilisnya data Neraca Pembayaran Indonesia kuartal III 2015 yang mengalami defisit,” paparnya.

Bank Indonesia (BI) menyebutkan, defisit transaksi berjalan dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III 2015 mencapai US$ 4 miliar atau 1,86% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Made berpendapat, pelaku pasar khawatir defisit tersebut akan menggerus posisi cadangan devisa yang berimbas pada kemampuan BI untuk mengintervensi pelemahan rupiah di pasar valas.

Katalis negatif inilah yang menekan SUN. Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) juga meluncurkan data neraca perdagangan Indonesia (trade balance) per Oktober 2015 yang surplus US$ 1,019 miliar. Adapun nilai ekspor dalam negeri mencapai US$ 12,084 miliar dan impor sekitar US$ 11,065 miliar.

“Data ini tidak cukup mampu untuk menahan koreksi harga yang terjadi di pasar SUN,” pungkasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×