kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data Jepang positif, EUR/JPY dalam tren bearish


Senin, 08 Juni 2015 / 19:27 WIB
Data Jepang positif, EUR/JPY dalam tren bearish
ILUSTRASI. Masyarakat Energi Biomassa Indonesia sambut positif penerbitan regulasi harga patokan bahan bakar biomassa untuk cofiring. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ


Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Beban berat euro bertambah setelah data ekonomi Jepang dirilis positif. Tren bearish pun masih melingkupi pasangan EUR/JPY. Mengutip Bloomberg, Senin (8/6) pukul 17.15 WIB, pasangan EUR/JPY yang turun 0,14% ke level 139,42 dibanding hari sebelumnya.

Rilis data ekonomi Jepang yang positif pada Senin (9/6) adalah GDP kuartal satu 2015 yang naik 1% dibanding kuartal sebelumnya yakni 0,6%. Data bank lending Jepang Mei 2015 bertahan di level 2,6% dan data final GCP price index Jepang kuartal satu 2015 yang stagnan di level 3,4% seperti kuartal satu tahun 2014.

Menurut Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, pelemahan yang terjadi masih dalam range yang terbatas. Tekanan euro sendiri masih besar ditambah dengan positifnya data Jepang. “Pergerakan konsolidasi cenderung negatif,” kata Wahyudi.

Walaupun rilis data ekonomi Eropa positif namun ternyata ini belum mampu membantu banyak tekanan yang terjadi pada euro akibat permasalahan Yunani yang tidak berujung.

Data ekonomi Eropa yang rilis Senin (8/6) antara lain industrial production Jerman April 2015 yang naik dari minus 0,4% pada bulan sebelumnya menjadi 0,9%. Begitu juga dengan data trade balance Jerman April 2015 yang surplusnya naik menjadi 22,3 miliar dari sebelumnya surplus 19,4 miliar.

Faktor positifnya data ekonomi ini juga yang menjadi penahan kejatuhan EUR/JPY lebih tajam. “Namun dugaan bailout dan keluarnya Yunani dari Eropa menjadi penekan utama euro bergerak dalam tren bearish sehingga tidak bisa mengimbangi data ekonomi Jepang,” papar Wahyudi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×