Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks bursa Asia kembali jatuh di zona merah pada, Senin (3/6). Sejumlah pasar saham utama seperti Nikkei terkoreksi 3,87% ke 13.261,82, Hang Seng turun 0,49% ke 22.282,19. Kospi dan STI juga melemah. Tak ayal, indeks MSCI Asia Pasific juga jatuh 1,5% ke 132,89.
Analis Trust Securities, Yusuf Nugraha memprediksi, indeks bursa Asia akan kembali menurun pada Selasa ini (4/6). Data indeks manufaktur China yang turun dari perkiraan analis sebesar 50,4 poin menjadi 49,2 mengakibatkan pasar panik dan membuat bursa China terkoreksi. Menurut Yusuf, ekspektasi terhadap produksi manufaktur China yang melambat bisa membuat bursa Asia tertekan.
Rencana pembatasan impor batubara juga membawa sentimen negatif bagi pasar saham Asia. "China adalah importir terbesar komoditas. Jika distop, industri batubara Asia bisa melemah," tutur Yusuf.
Rilis indeks manufaktur Amerika Serikat (AS) yang meningkat juga berimbas negatif bagi Asia. Pada April 2013, sinyal pemulihan sudah terlihat. Analis juga memprediksi, penguatan kembali terjadi pada Mei 2013.
Menurut Yusuf, data AS yang positif itu justru bisa menjadi sentimen negatif bagi bursa Asia karena stimulus AS bisa berkurang. "The Fed mengumumkan rencana pengurangan stimulus jika ekonomi tumbuh. Ini tidak baik karena selama ini Asia tertopang oleh likuiditas global," jelas dia.
Analis Mandiri Sekuritas, Satriawan, memprediksi, indeks bursa Asia melemah karena fokus utama pasar di Asia menuju ke Jepang. Menurut dia, jika bursa Jepang bergerak melemah pada hari ini, mayoritas bursa Asia bisa ikut terseret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News