kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.500   -28,00   -0,18%
  • IDX 7.773   12,54   0,16%
  • KOMPAS100 1.208   3,04   0,25%
  • LQ45 961   0,40   0,04%
  • ISSI 235   0,74   0,31%
  • IDX30 494   0,63   0,13%
  • IDXHIDIV20 593   0,16   0,03%
  • IDX80 138   0,40   0,29%
  • IDXV30 142   0,32   0,22%
  • IDXQ30 164   0,16   0,10%

Data China mengerek kurs aussie


Selasa, 16 Juli 2013 / 08:48 WIB
Data China mengerek kurs aussie
ILUSTRASI. Urban Jakarta Propertindo (URBN) merambah bisnis rest area dan pasar. Tribunnew/Jeprima


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Dollar Australia menguatkan posisinya terhadap beberapa mata uang dunia. Beberapa data pertumbuhan ekonomi China kuartal kedua yang sesuai ekspektasi serta penjualan kendaraan di Australia yang tumbuh signifikan turut menyokong aussie.

Pasangan EUR/AUD pada perdagangan, Senin (15/7) pukul 16.48 WIB, melemah 0,56% menjadi 1,4362 dibandingkan sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD menguat 0,34% menjadi 0,9080. Pairing AUD/JPY menguat 0,90% menjadi 90,5870 dibandingkan sehari sebelumnya.

Biro Statistik Nasional China mencatat, produk domestik bruto (PDB) tumbuh 7,5% selama kuartal kedua, dibandingkan kuartal pertama yang mencapai 7,7%. Meskipun angka ini lebih rendah, namun masih sejalan dan dengan proyeksi pasar. Sementara, penjualan kendaraan dalam negeri Australia naik 4% pada Juni dibanding Mei yang cuma naik 0,3%.

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, EUR/AUD mulai melemah setelah pasangan ini bergerak naik selama tiga hari berturut-turut pekan lalu. Penguatan berasal dari sisi dollar Australia. "Investor cukup lega karena data PDB China tak seburuk dari pernyataan Menteri Keuangan China bahwa proyeksi PDB China hanya berkisar 7%," ucap Zulfirman. Sebaliknya, sisi euro tak tertopang sentimen bagus.

Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, pergerakan AUD/USD menguat, karena data GDP China memberi optimisme bagi Australia. Perdagangan kedua negara diperkirakan bakal lancar kembali.

Analis SoeGee Futures, Nanang Wahyudin menambahkan, AUD masih berada di bawah tekanan, meski pasangan AUD/JPY juga menguat. "Investor rehat setelah kejatuhan pasangan AUD/JPY tajam selama tiga hari terakhir ini," tambahnya.

Menurut Nanang, aussie tengah menantikan momen penting pertemuan bank sentral Australia. Bank Sentral Australia kemungkinan akan melanjutkan pelemahan aussie dan menahan suku bunga yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×