kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Data cadev belum berhasil angkat harga SUN


Jumat, 15 Juli 2016 / 12:13 WIB
Data cadev belum berhasil angkat harga SUN


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rilis data cadangan devisa belum kuat untuk menopang pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Kamis (14/7).

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Kamis (14/7), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price koreksi 0,08% dibandingkan hari sebelumnya ke level 115,89.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menuturkan, penurunan harga obligasi negara di pasar sekunder kemarin masih dipengaruhi oleh aksi ambil untung (profit taking) investor di tengah minimnya katalis dari domestik maupun eksternal.

Memang ada rilis data cadangan devisa per Juni 2016 yang meningkat ketimbang posisi bulan sebelumnya. "Tapi tidak cukup kuat menjadi katalis untuk mendorong kenaikan harga SUN di pasar sekunder," imbuhnya.

Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi cadangan devisa per Juni 2016 mencapai US$ 109,8 miliar, lebih tinggi ketimbang posisi Mei 2016 yang tercatat US$ 103,6 miliar.
Kenaikan cadangan devisa ditopang oleh penerimaan cadangan devisa yang bersumber dari penerbitan global bonds pemerintah, hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, penerimaan pajak dan devisa migas serta penarikan pinjaman pemerintah.

"Yang jauh melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," terangnya.

Analis memproyeksikan, pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Jumat (15/7) bakal cenderung variatif.

Made memprediksi, harga SUN hari ini masih akan bergerak variatif dengan rentang perubahan harga yang terbatas. Hal ini terjadi akibat aksi pelaku pasar yang menantikan katalis guna mengakumulasi obligasi negara.

Pada Jumat (15/7), Badan Pusat Statistik akan menyampaikan data neraca perdagangan per Juni 2016 yang diramal bakal kembali mencetak surplus. "Dengan nilai ekspor dan impor yang diperkirakan kembali menurun dibandingkan periode sama tahun 2015," terangnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×