kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data AS menekan harga SUN, ini saran analis


Selasa, 23 Agustus 2016 / 10:38 WIB
Data AS menekan harga SUN, ini saran analis


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Senin (22/8) koreksi pasca menguatnya peluang kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed. Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Senin (22/8), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price merosot 0,17% dibandingkan akhir pekan lalu menjadi 117,4.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menyatakan, penurunan harga obligasi negara pada perdagangan kemarin seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Di pasar spot pada Senin (22/8), rupiah melemah 0,48% dibandingkan posisi akhir pekan lalu ke level Rp 13.226 per dollar AS.

"Hal ini terjadi di tengah spekulasi pelaku pasar terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan the Fed sebagai respons atas pidato beberapa anggota Dewan Gubernur The Fed," jelasnya.

Salah satu anggota Dewan Gubernur The Fed dalam pidatonya menyampaikan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam cukup kuat sehingga dapat menyokong kenaikan suku bunga. Walhasil, dollar AS menguat terhadap mata uang global.

Adi memproyeksikan, harga obligasi negara pada perdagangan hari ini masih akan bergerak fluktuatif dengan peluang merosot. Sebab, pelaku pasar tengah menantikan pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Janet Yellen akhir pekan ini.

"Namun, pada perdagangan hari ini, kami perkirakan tekanan jual akan mereda dengan volume perdagangan yang tidak begitu besar. Pelaku pasar cenderung menahan diri untuk bertransaksi hingga kejelasan arah kebijakan The Fed," tuturnya.

Adi menyarankan pelaku pasar untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan menerapkan strategi trading di tengah kondisi obligasi negara yang bergerak fluktuatif.

Bagi investor berhorizon investasi jangka panjang, Adi berpendapat, koreksi harga SUN dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk kembali mengakumulasi obligasi negara di tengah peluang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

"Kami masih merekomendasikan SUN bertenor panjang yang menawarkan tingkat imbal hasil menarik bagi investor. Di antaranya seri FR0071, FR0052, FR0073, FR0054, FR0058, FR0065, FR0068, FR0072 dan FR0067," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×