Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Meski sempat ditransaksikan di zona hijau, Wall Street ditutup terpeleset di zona merah tadi malam (5/10). Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun kurang dari 0,1% menjadi 1.460,93. Sebelumnya, indeks acuan di Negeri Paman Sam ini sempat naik sebesar 0,7%.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3% menjadi 13.610,15. Ini merupakan level tertinggi sejak Desember 2007 lalu. Volume transaksi pada perdagangan akhir pekan kemarin melibatkan 5,7 miliar saham, atau 4,6% di bawah rata-rata volume transaksi tiga bulanan.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Apple Inc turun 2,1%, Bank of America Corp naik 2,6%, Zynga Inc turun 12%, dan Avon Products Inc naik 7,2%.
Lantas, apa saja sentimen yang turut menentukan arah Wall Street? Salah satunya, ada optimisme investor mengenai penurunan tak terduga tingkat pengangguram AS. Sekadar informasi, tingkat pengangguran pada bulan September turun ke level 7,8%. Ini merupakan level pengangguran terendah sejak Presiden Barack Obama memerintah Negeri Paman Sam itu. Selain itu, terdapat penambahan 114.000 tenaga kerja baru, sesuai dengan prediksi analis.
"Trading pada hari ini(5/10) merupakan pola yang kita lihat sebelum pekan ini. Dengan permulaan yang baik, maka, hasil akhirnya bisa baik pula. Namun, masih ada awan hitam yang menggantung yakni situasi keuangan Eropa yang memicu aksi ambil untung di pasar," jelas Frederic Dickson, chief market strategist DA Davidson & Co di Lake Oswego, Oregon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News