Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa pertambangan, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang dikeluarkan perusahaan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
DEWA memperkirakan biaya buyback sebanyak-banyaknya Rp 1,66 triliun, tidak termasuk biaya transaksi, komisi perantara, serta biaya-biaya lain yang berkenaan dengan buyback.
“Perkiraan jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli kembali oleh perusahaan adalah sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan,” tulis Director & Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi dalam keterbukaan informasi, Selasa (18/11/2025) malam.
Baca Juga: Trimegah Sekuritas (TRIM) Rilis Obligasi Tawarkan Bunga 8,5%
Periode pelaksanaan buyback oleh DEWA ditetapkan mulai 19 November 2025 sampai 19 Februari 2026 atau selama tiga bulan. DEWA dapat menghentikan buyback saham jika telah melewati periode tiga bulan, dana yang dikeluarkan sudah mencapai Rp 1,66 triliun, dan ketika perusahaan memutuskan sendiri untuk menyudahi buyback.
Dengan asumsi besaran buyback sebesar Rp 1,66 triliun yang berasal dari kas internal perusahaan, maka aksi korporasi ini akan berdampak pada peningkatan laba per saham DEWA dari sebelumnya Rp 4,13 menjadi Rp 4,59.
Di sisi lain, transaksi berupa buyback saham akan berdampak pada berkurangnya jumlah aset dan ekuitas DEWA sebesar nilai buyback tersebut. Namun, likuiditas keuangan yang kuat dapat mendukung kinerja operasional perusahaan.
DEWA juga berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan berdampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan, maupun pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang.
“Hal ini didukung oleh posisi keuangan perusahaan yang solid, likuiditas yang kuat, sehingga dapat mendukung kinerja operasional dan pengembangan usaha,” jelas Mukson.
Tak hanya itu, buyback saham DEWA diharapkan akan memberi tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor karena harga saham perusahaan mencerminkan kondisi fundamental perusahaan yang sebenarnya.
Selanjutnya: 4 Alasan Kenapa Thrifting Masih Diminati Hingga Saat Ini, Tertarik Coba?
Menarik Dibaca: 4 Alasan Kenapa Thrifting Masih Diminati Hingga Saat Ini, Tertarik Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













