kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat Restu BPKH, Bank Muamalat Targetkan Gelar IPO di Akhir Tahun 2023


Selasa, 12 Juli 2022 / 06:29 WIB
Dapat Restu BPKH, Bank Muamalat Targetkan Gelar IPO di Akhir Tahun 2023
ILUSTRASI. Bank Muamalat berniat menggelar IPO pada akhir tahun 2023 mendatang


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk go public makin mendekati kenyataan. Bank Muamalat yang sudah menyandang status sebagai perusahaan terbuka ini berniat menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2023.

Hal tersebut bisa dilakukan karena perbankan ini telah mendapat restu dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), yang merupakan pemegang saham pengendali Bank Muamalat, untuk listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami sudah mendapatkan permintaan dari pemegang saham (BPKH) untuk melakukan IPO. Itu akan kami lakukan pada akhir 2023 mendatang,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana di Jakarta pada Senin (11/7).

Ia menjelaskan, rencana korporasi ini juga sudah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lantaran sebagai bagian dari proses penguatan modal dan masuknya BPKH sebagai pemegang saham.

“IPO itu harus dilakukan setelah corporate action (masuknya BPKH)  yang kami lakukan,” tambah Permana.

Baca Juga: Gandeng Paper.id, Bank Muamalat Percepat Transformasi Digital untuk Pendanaan UMKM

Asal tahu saja, BPKH resmi menjadi pemegang saham pengendali Bank Muamalat sejak akhir 2021 lalu. Kalai itu, BPKH menerima pengalihan saham melalui hibah dari para pemegang saham pengendali (PSP) sebelumnya, yakni Islamic Development Bank (IsDB), Boubyan Bank, Atwill Holdings Limited, National Bank of Kuwait, IDF Investment Foundation, dan BMF Holdings Limited.

Pasca itu, Bank Muamalat terus mempercantik diri dengan melakukan berbagai langkah strategis. Mulai dengan restrukturisasi aset bermasalah dengan menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PT PPA.

Maka, PT PPA mengelola aset berkualitas rendah Bank Muamalat sebesar Rp 10 triliun. Ini membuat non performing financing (NPF) gross Bank Muamalat turun menjadi sekitar 0,49% per Maret 2022 turun dari 4,93% di Maret 2021.

Sejalan dengan itu, BPKH juga menyuntik modal kepada Bank Muamalat sebesar Rp 3 triliun. Rinciannya, senilai Rp 1 triliun dari rights issue dan Rp 2 triliun dari penyerapan sukuk Subordinasi yang diterbitkan oleh bank syariah pertama di tanah air itu.

Ini membuat rasio kecukupan modal inti atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Muamalat melejit 33,39% per Maret 2022. Jauh dari posisi Maret 2021 di level 15,06%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×