Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bagi investor yang ingin mengamankan nilai pokok investasinya, investasi di reksadana pasar uang mungkin cocok. Maklum, risiko investasinya relatif kecil, imbal hasilnya pun stabil meski mini.
Tengok saja, produk reksadana pasar uang dari PT Danareksa Investment Management (DIM) bertajuk Danareksa Seruni Pasar Uang II. Produk ini mulai beredar 4 Februari 2008. Hingga kini, pergerakan nilai aktiva bersih (NAB) per unit baru tumbuh 7,25%. Pergerakan NAB itu dihitung sejak 1 Januari 2013 sesuai aturan Bapepam LK.
Sebelumnya, NAB per unit reksadana pasar uang konstan sebesar Rp 1.000 per unit. Sejak 1 Januari 2013, NAB bergerak mengikuti perkembangan harga efek reksadana pasar uang.
Direktur Utama DIM, Zulfa Hendri mengatakan, pada dasarnya reksadana pasar uang tidak mempunyai banyak pilihan efek sebagai aset dasar. “Pilihan kami hanya di efek pasar uang seperti deposito dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun,” ujar Zulfa.
Dengan terbatasnya pilihan, Zulfa bilang, Danareksa Seruni Pasar Uang II menerapkan strategi penempatan dengan porsi yang sama pada efek pasar uang dan obligasi. Kendati demikian, strategi ini bisa fleksibel sesuai perkembangan pasar. Mengutip fund fact sheet Danareksa Seruni Pasar Uang II per Maret 2014, produk ini mengoleksi obligasi korporasi sebagai aset dasar hingga 68,53% dari total dana kelolaan
Zulfa mengungkapkan, penempatan yang dominan pada efek obligasi lantaran kinerja obligasi korporasi berpeluang naik pada semester II tahun 2014. Zulfa menargetkan, Danareksa Seruni Pasar Uang II bisa mendapat return tahunan sekitar 6% hingga 8% pada akhir 2014.
Per 2 Mei 2014, NAB per unit Danareksa Seruni Pasar Uang II senilai Rp 1.072,51. Minimum investasinya sebesar Rp 100.000. Tidak ada biaya yang diterapkan kecuali biaya manajemen 1% per tahun. Hingga Maret 2014, dana kelolaannya mencapai Rp 53,32 miliar.
Analis PT Infovesta Utama, Viliawati bilang, optimisme DIM pada kinerja obligasi korporasi pada semester II sudah tepat. Ia menduga, indeks return tahunan reksadana pasar uang tahun 2014 sekitar 6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News