Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan dua reksadana baru. Pertama, reksadana saham bernama Danareksa Mawar Rotasi Sektor Strategis. Kedua, reksadana pendapatan tetap bertajuk Danareksa Melati Pendapatan Utama.
Direktur Utama (DIM) Zulfa Hendri mengatakan reksadana saham tersebut menempatkan dana di saham unggulan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Rotasi sektor saham dilakukan secara berkala dan antisipasi perubahan ekonomi global dan domestik.
"Jadi reksadana ini bisa memberikan return yang optimal karena aset dasarnya akan bergeser sesuai dengan kondisi pasar," tutur Zulfa, Kamis (11/10). Dia menargetkan, bisa memberi imbal hasil 15% - 25% per tahun.
Senior Fund Manager Equity Investment DIM, Barkah Supriadi, mengatakan, dalam tahap awal reksadana itu akan berinvestasi di saham sektor konsumsi, infrastruktur, telekomunikasi dan konstruksi. Menurut dia, saham tersebut tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Saya memperkirakan satu tahun ke depan saham sektor tersebut masih memberi prospek menarik," ujar Barkah.
Sedangkan reksadana Danareksa Melati Pendapatan Utama menempatkan dana di obligasi korporasi dan pemerintah. Head of Fixed Income Investment DIM, Priyanto Soedarsono mengatakan, pemilihan obligasi pemerintah fokus pada kriteria likuiditas, potensi capital gain yang optimal dan return menarik.
Pihaknya akan menempatkan 50% - 60% dana di obligasi pemerintah. "Kami akan memilih obligasi pemerintah dengan durasi panjang yang memberikan return tinggi," ujar Priyanto.
Sedangkan sisa dana akan ditempatkan di obligasi korporasi. "Untuk obligasi korporasi kami memilih minimal yang punya rating A- hingga bisa memberikan return optimal serta tingkat risiko yang terkendali," ujar Priyanto. DIM berharap reksadana pendapatan tetap itu memberi return 8%-12% per tahun.
Danareksa berharap, bisa mengantongi tambahan dana kelolaan Rp 2 triliun tahun depan dari hasil penjualan dua reksadana ini. Dalam seminggu setelah meluncur, Danareksa Mawar Rotasi telah menggenggam Rp 60 miliar. Sedangkan Danareksa Melati Pendapatan Utama mengantongi Rp 30 miliar.
Direktur DIM, Prihatmo Hari menargetkan, hingga akhir tahun total dana kelolaan Rp 14 triliun - Rp 15 triliun. Dana Rp 8 triliun diharapkan dari reksadana open end, dan sisanya dari produk lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News