kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana Kelolaan TRIM Tumbuh Dua Kali Lipat


Selasa, 02 Februari 2010 / 17:12 WIB
Dana Kelolaan TRIM Tumbuh Dua Kali Lipat


Reporter: Gloria Haraito | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kepercayaan investor yang berangsur pulih membuat bursa beranjak naik sejak kuartal kedua 2009. Hijaunya bursa jelas berdampak pada industri reksadana. Tengoklah reksadana kelolaan manajer investasi (MI) PT Trimegah Securities Tbk. Sepanjang tahun lalu, Trimegah berhasil mengumpulkan dana kelolaan sebesar Rp 2,1 triliun, atau naik dua kali lipat dibandingkan dana kelolaan 2008, yaitu Rp 978,6 miliar.

Dana kelolaan ini terdiri dari reksadana saham sebesar Rp 1,4 triliun. Reksadana saham ini antara lain Trim Kapital, Trim Kapital Plus, dan Trim Syariah Saham. Lalu, reksadana campuran yang terdiri dari Trim Kombinasi 2 dan Trim Syariah Berimbang berhasil mengumpulkan dana kelolaan sebesar Rp 151,7 miliar. Adapun reksadana pendapatan tetap yang terdiri dari Trim Dana Stabil dan Trim Dana Tetap 2 menghimpun dana kelolaan sebesar Rp 569 miliar. Di samping itu, ada pula reksadana pasar uang yakni Trim Kas 2 yang meraup dana kelolaan sebesar Rp 225,6 miliar.

Meski dana kelolaan menanjak, namun ada pola baru yang terjadi di industri reksadana. Direktur Trimegah, Karman Pamurahardjo mengatakan, sejatinya reksadana menjadi instrumen investasi jangka panjang. "Namun, karena tidak mau terulang loss seperti tahun 2008, sekarang investor reksadana banyak yang menjual kembali ketika sudah mendapatkan gain," ujar Karman kepada KONTAN, Rabu (27/1) silam.

Menurut Karman, tahun lalu, bursa bergerak naik akibat sentimen positif, optimisme pasar, serta likuiditas yang meningkat. Nah tahun ini, pertumbuhan bursa diprediksi akan lebih banyak digerakkan oleh laba bersih perusahaan. Kenaikan wajib giro China dan himbauan Barack Obama menahan bisnis hedge fund diprediksi akan membuat penarikan likuiditas dari investor asing di pertengahan tahun. Ini diperkirakan akan menahan laju pertumbuhan bursa sehingga pasar bisa terkoreksi 10%-15%.

"Namun koreksi ini masih sehat karena investor memang membutuhkan istirahat sejenak baru setelah pasar bergerak naik lagi, mereka akan kembali masuk," terang Karman. Dus, Karman memprediksi, pertumbuhan industri reksadana tahun ini tak bakal semoncer tahun lalu.

Melihat kondisi ini, Trimegah tak muluk-muluk. Tahun ini Trimegah hanya menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 20% hingga 30%. Untuk dapat mencapai target ini, Trimegah akan meluncurkan produk baru berjenis terproteksi. Selain itu, Trimegah juga tengah menjajaki penerbitan reksadana tematik.

Trimegah akan mengoptimalkan penjualan reksadana ini lewat 20 kantor cabangnya yang tersebar di 16 kota besar di Indonesia. Oh ya, bila tak ada aral melintang, rencananya Trimegah bakal membuka tiga cabang lagi yang menempel dengan sekuritasnya. Di samping menjual lewat kantor cabang, Trimegah juga menggandeng beberapa bank sebagai agen penjual, misalnya CIMB Niaga, BRI, BII, Bank Jabar, BCA, dan Bumiputra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×