Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan industri reksadana turun pada bulan Mei 2020. Berdasarkan data dari Infovesta Utama pada Mei total dana kelolaan mencapai Rp 466,09 triliun atau turun tipis 0,06% dibanding April yang sebesar Rp 466,39 triliun.
Ternyata kinerja Panin Asset Management (AM) mengekor kinerja industri. Direktur Panin AM Rudyanto mengutarakan, dana kelolaan Panin AM juga tercatat turun dibandingkan dengan bulan April. Di mana pada Mei dana kelolaan Panin AM sebesar Rp 10,61 triliun, lebih kecil dibanding April yang mencapai Rp 11,04 triliun.
“Penurunan yang paling dalam terjadi di reksadana pendapatan tetap, dari Rp 2,15 triliun pada April menjadi Rp 1,60 triliun pada Mei. Ini karena adanya redemption yang dilakukan oleh investor institusi karena melakukan profit taking atau rebalancing portofolio,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Senin (8/6).
Baca Juga: Dana kelolaan reksadana turun di bulan Mei, investor justru menambah unit penyertaan
Sementara itu, reksadana saham milik Panin AM tercatat mengalami pertumbuhan dana kelolaan paling tinggi. Pada April tercatat sebesar Rp 4,32 triliun kemudian naik menjadi Rp 4,43 triliun pada Mei. Rudiyanto menyebut kenaikan ini sejalan dengan naik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Mei.
Ke depan, Rudiyanto mengaku meski terjadi berbagai perkembangan terbaru belakangan ini, kunci untuk membaiknya industri reksadana dan pertumbuhan dana kelolaan terletak pada membaiknya IHSG dan harga obligasi.
“Jika IHSG berada dalam tren positif dan terus naik, begitupun harga obligasi, saya lihat dana kelolaan juga akan ikut mengalami kenaikan,” tambah Rudiyanto.
Baca Juga: IHSG melesat 2,48% menembus level 5.070 di akhir perdagangan Senin (8/6)
Terkait target dana kelolaan Panin AM pada akhir tahun, Rudiyanto menyebut targetnya masih sama, yakni Rp 15 triliun. Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih melihat perkembangan dari waktu ke waktu dan belum ada diskusi untuk menghitung ulang target tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News