kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Dana di Optima Tak Bisa Cair Akibat Terjerat Repo


Selasa, 23 Juni 2009 / 07:48 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dana perusahaan asuransi, PT AJB Bumiputera 1912, yang tersangkut di Optima Kharya Capital Management ternyata lumayan besar. Total dana yang tertunggak mencapai Rp 300 miliar.

Selain membeku di reksadana Optima Stabil, AJB Bumiputera juga tak bisa mencairkan dananya di sejumlah kontrak pengelolaan dana (KPD) Optima Kharya Capital Management. "Total dana kami yang tidak bisa ditarik sekitar Rp 300 miliar," kata Joko Triyogyanto, Kepala Divisi Manajemen Dana AJB Bumipetara, Selasa (22/6).

Joko bilang, AJB Bumiputera sebenarnya telah menyatakan niatnya kepada Optima Kharya untuk menarik seluruh dana itu pada Desember 2008. AJB Bumiputera secara resmi mengajukan pencairan dana pada 13 April 2009.

Dana buat beli repo

Sesuai peraturan yang berlaku, Optima Kharya seharusnya membayar AJB Bumiputera paling lambat tujuh hari kerja setelah pengajuan pencairan. Tapi, hingga 24 April AJB Bumiputera belum juga menerima dananya. Perusahaan asuransi ini melaporkan kasus ini ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Seorang sumber KONTAN mengatakan, Optima Kharya tidak bisa membayar KPD itu lantaran dananya tersangkut di kontrak repurchase agreement (repo) sejumlah saham. Persoalannya, bursa saham rontok pada kuartal keempat 2008. Alih-alih mendapat keuntungan tinggi, Optima Kharya justru menerima saham-saham yang harganya jauh di bawah nilai investasinya.

Sayang, Joko mengaku tidak hafal portofolio KPD tersebut. Sebab, AJB Bumiputera memiliki lumayan banyak KPD dengan Optima Kharya. "Kemungkinan memang ada yang ditempatkan di repo saham," ujar dia.

Namun, Joko menjelaskan, manajemen Optima Kharya mengaku tidak bisa mencairkan dana di Reksadana Optima Stabil karena telah menjual aset dasarnya yang berupa obligasi. Optima lalu memakai hasil penjualan obligasi ini untuk membeli repo saham. "Optima tidak mampu menjelaskan repo saham apa saja yang dibeli dan bank kustodian yang menangangi dananya," ungkapnya.

Menurut Joko, Optima meminta waktu untuk merestrukturisasi KPD dan reksadana tersebut. "Tapi, kami tidak mau. Kami mau mencairkan karena KPD sudah dilarang bagi perusahaan asuransi," kata Joko.

Lantaran tak bisa menarik dana tunai, AJB Bumiputera sempat meminta pembayaran berupa aset dasar dari KPD dan reksadana tersebut. Tapi, AJB kemudian berubah pikiran karena Optima hanya menawarkan saham PT Agis Tbk (TMPI) sebanyak 100 juta. Alasannya, nilai saham ini jauh di bawah nilai investasi AJB. "Harga TMPI sudah Rp 60 per saham. Jadi, kami tolak," imbuh Joko.

Sayang, hingga berita ini diturunkan, KONTAN tidak berhasil mendapat konfirmasi dari manajemen Optima Kharya maupun Bapepam-LK. Wakil Direktur Utama Optima Kharya tidak menjawab panggilan maupun pesan singkat ke telepon selulernya. Kepala Biro Pengelolaan Investasi Djoko Hendratto juga tidak menjawab panggilan ke telepon selulernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×