kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Dana cukup, WIKA ogah berburu dana dari pasar modal


Jumat, 13 Mei 2011 / 08:59 WIB
Dana cukup, WIKA ogah berburu dana dari pasar modal
ILUSTRASI. Sebuah articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019). PT. Vale membuka lahan baru di kawasan itu seluas 350 hektare untuk meningkatkan jum


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski punya segudang rencana ekspansi tahun ini, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memutuskan tidak akan mencari pendanaan melalui pasar modal. Perusahaan konstruksi ini tidak akan menerbitkan obligasi maupun menggelar right issue.

Apalagi WIKA masih memiliki dana yang memadai. "Dana kami masih cukup, kas kami saja Rp 1,2 triliun," ujar Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo, Kamis (12/5).

Selain menggunakan dana kas, untuk mendanai proyek-proyek yang akan digarap tahun ini WIKA juga mengandalkan pinjaman perbankan. Sampai saat ini WIKA masih memiliki cash loan Rp 900 miliar dan non-cash loan sampai Rp 5,05 triliun.

Perusahaan pelat merah ini memang lebih mengutamakan pendanaan dari perbankan. Jadi WIKA baru mencairkan pinjaman saat sudah membutuhkan. "Kalau obligasi bunganya bisa lebih murah, sayangnya bunga akan langsung dikenakan saat obligasi habis dijual. Sementara dananya belum tahu akan digunakan untuk proyek yang mana," terang Bintang.

WIKA juga memutuskan membagi dividen tunai sebesar 35% dari laba bersih 2010 lalu, atau sekitar Rp 99,72 miliar. Artinya, setiap pemegang saham WIKA akan mendapatkan Rp 16,2 per saham.

Jumlah dividen yang dibagikan ini lebih besar ketimbang tahun lalu. "Rasio dividen kami tahun ini naik 5% dari tahun sebelumnya," ungkap Bintang.
Sebenarnya, awalnya WIKA hanya berniat membagi 30% laba bersih sebagai dividen, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan mengatakan Kementerian BUMN meminta WIKA menaikkan jumlah dividen yang dibagi jadi 35%.

Selain itu, sisa laba bersih akan digunakan sebagai laba ditahan. Jumlahnya sekitar Rp 119,6 miliar, atau setara 42% dari total laba bersih.

Di 2011 ini WIKA menargetkan bisa memperoleh kontrak baru sebesar Rp 12,29 triliun. Selain itu, WIKA menargetkan penjualan joint operation mencapai Rp 2 triliun dan penjualan non joint operation bisa mencapai Rp 7,44 triliun.

Di kuartal pertama 2011, WIKA sudah mendapat kontrak baru sebesar Rp 2,53 triliun. Pendapatan terbesar datang dari proyek di Tabalong. Sementara pendapatan di periode tersebut mencapai Rp 1,54 triliun dan laba bersih WIKA Rp 350,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×