kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Dafam Property (DFAM) prediksi pendapatannya turun 51% pada semester I 2020


Jumat, 10 Juli 2020 / 21:58 WIB
Dafam Property (DFAM) prediksi pendapatannya turun 51% pada semester I 2020
ILUSTRASI. Directur Dafam Property, Wijaya Dahlan saat berbincang dengan sejumlah awak media dalam acara 'Dafam Property (?DFAM?) Menghadirkan Konsep Hunian Modern dan & Ekslusif di Kota Batang' tentang madanaya Modern Residence untuk memenuhi kebutuhan hunian warga


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola properti dan hotel PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) mengaku bisnis anak usaha yang mengelola perhotelan yakni PT Dafam Hotel Management (PT DHM) sangat terdampak oleh adanya pandemi Covid-19.

Direktur Utama, DFAM, Billy Dahlan mengatakan, lini bisnis perhotelan terimbas adanya imbauan stay at home, work from home, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), dan aturan Pemerintah Daerah atau Pusat yang menyebabkan tingkat hunian hotel turun drastis, dan juga berimbas pendapatan PT DHM juga mengalami penurunan.

Entitas anak unit hotel DFAM tetap menjalankan operasi dengan menerapkan pembatasan operasional. Yakni dengan melakukan kegiatan operasional secara terbatas dengan penyesuaian evaluasi okupansi harian diselaraskan dengan penyediaan kamar dan fasilitas per segmen lantai tanpa mengurangi kenyamanan tamu.

Baca Juga: Banyak tamu lakukan staycation, okupansi Dafam Hotel Management naik 30%

Secara keseluruhan, ia memperkirakan pendapatan DFAM akan turun sekitar 51% hingga 75% pada semester pertama tahun 2020 ketimbang realisasi periode yang sama tahun lalu. "Perusahaan memperkirakan akan ada penurunan laba bersih lebih dari 75% pada periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 ketimbang periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (10/7).

Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh DFAM guna mempertahankan kinerja pada 2020. Pertama melakukan efisiensi secara ketat di segala bidang di seluruh departemen.

Kedua, melakukan terobosan-terobosan marketing kreatif untuk meningkatkan pendapatan dari sector property maupun okupansi hotel dengan memberikan paket yang tepat untuk sasaran masing-masing segmen pasar.

Kemudian, melakukan penyesuaian gaji untuk seluruh jajaran manajemen maupun karyawan, melakukan pendekatan bisnis dan pengajuan untuk relaksasi pembayaran utang usaha. Selanjutnya, menunda pembelian-pembelian item barang untuk sementara waktu disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas.

Baca Juga: Okupansi Dafam Hotel Management (DHM) meningkat 10% di masa PSBB transisi

Tak kalah penting, DFAM juga melakukan pendekatan dan pengajuan relaksasi utang bank. Kemudian untuk lini bisnis perhotelan, DFAM menyesuaikan operasional di unit-unit hotel dilokasi masing-masing dengan tetap mengindahkan aturan Pemerintah daerah setempat dan juga tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam menghadapi Covid-19.

"Kami melakukan pembatasan operasional secara terbatas, dengan cara penyesuaian di masing-masing unit hotel, penerapan penyesuaian antara evaluasi okupansi harian dengan penyediaan kamar dan fasilitasnya tanpa mengurangi kenyamanan tamu," paparnya.

Terakhir, perusahaan ini tetap melakukan promosi pariwisata domestik dengan aktif dan arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×